PowerPoint Presentation

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Scene 2 (12s)

Pendahuluan. Penelitian di Indonesia mengenai pemanfaatan tumbuhan obat juga berkembang pesat . Adanya kesadaran untuk back to nature, termasuk bidang kesehatan, mendorong penggunaan tumbuhan obat . Dari hasil penelitian diketahui bahwa di sekitar Taman Nasional Bukit Barisan, Riau, terdapat 78 jenis tumbuhan obat, baik dari tumbuhan berbunga atau paku-pakuan yang digunakan oleh masyarakat sekitar (Setyowati dan Wardah 2007 ). Masyarakat adat Kampung Dukuh, Garut Jawa Barat, menggunakan 137 jenis tumbuhan sebagai tumbuhan obat ( Santhyami 2010 ). Masyarakat lokal Suku Muna, memanfaatkan 61 jenis tumbuhan obat (Windadri et al .2006 ). Selain itu, penduduk Pulau Wawonii , Sulawesi Tenggara, memanfaatkan 73 jenis tanaman sebagai obat tradisional (Rahayu et al. 2006 )..

Scene 3 (48s)

Penelitian etnobotani tumbuhan obat di desa Keseneng dilakukan pada bulan Mei-Juli 2011 . Penelitian ini menggunakan dua tahap . ..

Scene 4 (1m 17s)

Kepercayaan masyarakat Keseneng terhadap pengobatan tradisional merupakan kepercayaan turun temurun. Hasil wawancara mengungkap bahwa sebagian besar responden yang berusia lebih dari 40 tahun, hanya mengenyam pendidikan dasar. Beberapa responden yang masih tergolong usia antara 20-30 tahunan, berpendidikan SMP , SMA, D3 atau S1 . Generasi muda umumnya percaya dan menggunakan tumbuhan obat setelah membuktikan khasiat dari tumbuhan obat tersebut . Responden dengan usia yang lebih tua menggunakan tumbuhan obat karena sudah percaya dan terbiasa menggunakan tumbuhan obat ..

Scene 5 (1m 52s)

Add Text Simple PowerPoint Presentation. Add Text Simple PowerPoint Presentation.

Scene 6 (2m 10s)

Pek*ülgan ruznah, Sawah, jalan 13. 16. VoziUa Sauropu: Dazz Dazz tin.gzi air air a.makax Direbus, Dü-ebus., pada.

Scene 7 (2m 22s)

21. 22 23. 24. 25. 26. 27. ciytfotia Rutaceae awn*ita vea Zingberaceae Curcu»g Curcu»u Pace nipis Temu:reg Ktmir Temug:ring Pekzupz Pekzuxpz naaah ruaah Pekzaxpn naa.ah Hut&i runah Pekzatpn nmah, Buh yug Daut Buh Dam .Nleagobati azah ulu hati Nienz±atz Xlex•gah gtgitan Badu teza eapek Kuai' nafsu Puca Puca ,ueagobati mug, dure Tapel setelah Bedak dmgm Dtréu, dzuakz Dagmg daut Dtpn*, Dapart2,.

Scene 8 (2m 37s)

Tabel I-Damr jenis tumbuhan •bat masyarakat Desa Keseneng (Langutan) No. 30- 31- Nama ilmiah Zingiberaceae Curcuma Nama Jokai Leavuyæxg Tempat tumbuh Pekzangaz Bagian yang digunakan R.—ang Badan nafsu Puca pen»Et Flu pada balita. pada Lulu pasca pad* bayi- Beda.k keseLee, reak patü X'engizngatkzn masuk air susu Cara penggunaan Dibakz, Dibakz,.

Scene 9 (2m 49s)

Rimpang Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza ) yang dipadukan dengan rimpang temuireng (C. aeruginosa) digunakan masyarakat Keseneng sebagai obat penghilang rasa capek, kurang nafsu makan, pasca penyakit tifus dan pasca penyakit liver. Masyarakat Pulau Wawonii , Sulawesi Tenggara, menggunakan temulawak sebagai obat batuk (Rahayu et al.2006 ). Masyarakat Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mengenaltemulawak sebagai obat penyakit dalam dan pembersih darah (Kuntorini 2005). Temuireng (C.aeruginosa )dikenal oleh masyarakat adat Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat sebagai penambah stamina. Penggunaannya dicampur dengan bahan-bahan lain seperti temulawak, kunyit putih, dan kunyit(Santhyami, 2010)..

Scene 10 (3m 15s)

Kencur (Kaempferia galanga) dimanfaatkan masyarakat Keseneng sebagai obat flu pada bayi dan balita, obat perut kembung dan untuk membuat param atau bedak untuk pijat bayi, keseleo dan pasca melahirkan.Pada masyarakat di Kotamadya Banjarbaru , kencur digunakan sebagai obat penyakit pernafasan (Kuntorini 2005).

Scene 11 (3m 30s)

Rimpang lempuyang ( Zingiber zerumbet ) dipercaya masyarakat Keseneng dapat memperlancar air susu ibu (ASI ). Rimpang lempuyang juga digunakan sebagai obat pasca persalinan oleh masyarakat adat Kampung Dukuh Jawa Barat dan digunakan oleh masyarakat Gunung Basma, Banyumas sebagai penambah nafsu makan dan mengobati kelelahan (Nugraeni 2003)..

Scene 12 (3m 45s)

Masyarakat Keseneng menggunakan rimpang kunir ( C. domestica ) sebagai obat maag dan diare. Rimpang kunyitbanyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan obat, seperti obat sakit perut, penambah nafsu makan, penghilang bau badan dan memperlancar ASI (Kuntorini 2005) dan obat pasca persalinan (Rahayu et al. 2006)..

Scene 13 (4m 1s)

Tumbuhan dari jenis Zingiberaceae lainnya yang digunakan oleh masyarakat Keseneng adalah rimpang jahe ( Zingiber officinale ) sebagai obat gosok dan masuk angin, serta penghangat tubuh.

Scene 14 (4m 18s)

Masyarakat Keseneng menggunakan 31 jenis tumbuhan obat yang berasal dari 21 famili. Jenis terbanyak yang digunakan berasal dari famili Zingiberaceae (7 jenis), kemudian famili Piperaceae (3 jenis) dan famili lainnya. Tumbuhan obat diperoleh dengan cara mencari tumbuhan liar dan dari tanaman panduduk. Lokasi untuk memperoleh tumbuhan obat ada 6 , yaitu hutan , pekarangan rumah, tepi jalan, tepi sawah, sawah dan tepi sungai. Tumbuhan obat di desa Keseneng dapat mengobati 15 kelompok penyakit dengan bagian tumbuhan obat yang digunakan yaitu rimpang (7 jenis), semua bagian tumbuhan ( 3 jenis ), batang (3 jenis), buah (7 jenis), daun ( 10 jenis ), biji (1 jenis), getah (3 jenis) dan akar ( 2 jenis ). Berdasarkan pengolahannya tumbuhan obat dibagi menjadi 4, yaitu dimanfaatkan dalam bentuk segar (18 jenis), direbus (13 jenis ), dikeringkan (4 jenis) dan dilayukan/dibakar ( 2 jenis )..

Scene 15 (4m 52s)

THANK YOU Insert the Subtitle of Your Presentation.