Berorientasi Pelayanan. Akuntabel. Kompeten. Tokoh Panutan ASN di Jawa Barat.
Banjarnegara Angkatan 1. Hilwanda Rizkita Lailatul Udziyah (NDH 02) Dhini Afiani (NDH 13) Siti Nur Fadhilah (NDH 25) Rizal Rivaldi TS (NDH 27).
Susi Pudjiastuti.
Ridwan Kamil.
48. Mochtar Kusumaatmadja.
Dedi Mulyadi.
48. TOKOH JAWA BARAT. Susi Pudjiastuti. Mochtar Kusumaatmadja.
“UNTUK MENCAPAI PERADABAN DIBUTUHKAN KERJA KERAS DALAM RUANG KEBUDAYAAN. BUDAYA BUKAN HANYA PENTAS SENI, MELAINKAN FILSAFAT, ETOS, DAN ETIKA” - DEDI MULYADI.
Dedi Mulyadi lahir di kampung Sukadaya, Subang pada tanggal 11 April 1971 dari pasangan Sahlin Ahmad Suryana dan Karsiti. Seorang lulusan dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sarjana Hukum..
Kenapa Memilih Tokoh Ini?. Alasan memilih Kang Dedi Mulyadi sebagai tokoh panutan adalah karena sosoknya yang sudah tidak asing lagi di telinga publik..
Berorientasi Pelayanan. Bentuk Pelayanan kepada masyarakat Kang Dedy Mulyadi, yang salah satunya ada di bidang Kesehatan yaitu dengan meluncurkan program kesehatan gratis bagi seluruh maryarakat yang diberi nama program Jaminan Kesehatan Masyarakat Purwakarta Istimewa (Jammpis) yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah. Sejalan dengan keadaan saat ini, dimana masa pandemi Covid – 19 belum juga berakhir, dimana banyak masyarakat yang kesulitan dalam urusan perekonomian, kini juga harus menanggung pemikiran tentang kesulitan biaya kesehatan..
Akuntabel. . Selama masa kepemimpinan Dedi Mulyadi, Purwakarta mampu meraih penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI secara berturut – turut yaitu pada tahun 2016, 2017 dan 2018. Hal tersebut menunjukan bahwa Pengelola Keuangan Pemerintag Kabupaten Purwakarta di periode Dedi Mulyadi menjabat, dapat dipertanggung jawabkan secara baik dalam aspek kesusaian laporan keuangan dengan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah), kecukupan pengungkapan sesuai SAP, kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan, serta efektivitas SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah)..
Kompeten. . Sikap dan sifat kompeten yang dimiliki Kang Dedi Mulyadi tercermin dari beberapa pencapaiannya sebagai berikut.
Harmonis. Berbaur dengan masyarakat tanpa membeda-bedakan latar belakang untuk mengetahui kondisi lapangan sesungguhnya. Memiliki toleransi beragama yang tinggi Sering terjun langsung menolong warga yang mengalami kesulitan Membangun lingkungan kerja yang rukun dengan berbagai budaya dan agama.
Loyal. Kang Dedi Mulyadi menjadi Bupati Purwakarta selama 2 periode. Sikap loyalnya tercermin dengan mendedikasikan diri untuk kemajuan daerah Purwakarta. Beliau terus berinovasi, melakukan terobosan demi mengubah wajah Purwakarta lebih berkarakter. Selalu berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakata. Berbagai program dan kebijakan dibuat Beliau demi memperbaiki Kabupaten Purwakarta. Perubahan pun begitu drastis dan sangat pesat. Dedi Mulyadi mengungkapkan kunci sukses menajerian birokasi dikelola oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, polanya sudah tidak boleh berorientasi pada administrasi tetapi harus mengedepankan logika dan hati. Kang Dedi Mulyadi juga mendedikasikan pendapatan dari youtubenya untuk membantu rakyat berkekurangan dan membangunkan rumah untuk janda miskin..
Adaptif. Walaupun Kang Dedi Mulyadi terkenal dengan kearifan lokalnya, ia tidak menutup mata dengan perkembangan teknologi, Beliau meluncurkan Sistem Pelayanan Kesehatan berbasis teknologi yang diberinaman SEMAR dan Drupadi. SEMAR merupakan program digital yang disiapkan pemerintah bagi warga yang memerlukan jasa ambulans on call. Sedangkan, Drupadi merupakan salah satu layanan untuk warga yang memerlukan jasa dokter yang bisa dipanggil secara online, Dalam bidang pendidikan ada inovasi yang menarik, yaitu program pembelajaran pengabdian. Dalam rangka penguatan program “Tujuh Hari Pendidikan Istimewa”. Siswa – Siswi SD dan SMP tidak berangkat sekolah seperti biasanya. Program ini mengharuskan para pelajar mengikuti pekerjaan orang tua mereka. Dedi beralasan bahwa saat ini sekolah tidak lagi menjadi tumpukan pelajaran yang membebani, akan tetapi menjadi tumbuhnya nalar budi pekerti dan kreatifitas siswa produktif..
Kolaboratif. Kang Dedi Mulyadi banyak melakukan kegiatan kolaborasi dengan daerah-daerah lain untuk pembangunan daerah yang lebih baik. Salah satu nilai kolaboratif yang di tunjukkan Kang Dedi adalah dengan meluncurkan program Jampis. Program ini Berkolaborasi dengan 11 rumah sakit besar yang ada di Purwakarta dan beberapa kabupaten/ kota lainnya. RS tersebut ditunjuk sebagai pelayanan untuk memberikan pengobatan gratis bagi warga Purwakarta yang sakit..
TERIMAKASIH .