[Audio] Tugas Ruang Kolaborasi PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA Reza Gunawan Ruby Falahadi Sabrina Pergysari Shin shin Nafi'ah.
[Audio] Penerapan Teori Belajar dalam Kelas 1. Penerapan Teori Belajar Behavioristik a) Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. b) Guru memberikan contoh berupa instruksi atau ceramah selama mengajar. c) Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka guru segera memperbaikinya. d) Guru memberikan reward ketika siswa berhasil melakukan suatu aktivitas yang diharapkan. e) Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau pembiasaan seperti yang diinginkan. f) Evaluasi berupa satu jawaban benar. g) Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan negatif. 1.
[Audio] 2. Penerapan Teori Belajar Sosial Kognitif a) Guru memberikan contoh ataupun pengalaman secara langsung kepada siswa, misalnya pada materi yang berkaitan, mengajak siswa untuk mengunjungi museum sejarah. b) Guru meminta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal atau laporan harian tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan. c) Guru melakukan pembelajaran berkelompok dan mendorong siswa untuk berdiskusi. d) Guru meminta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang mereka miliki. e) Guru membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa terhubung. f) Guru berusaha meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visualisasi atau permainan dalam menyampaikan materi. 2.
[Audio] 3. Penerapan Teori Belajar Konstruktivistik a) Guru memunculkan rasa keingintahuan peserta didik terhadap suatu permasalahan melalui bertanya, memancing peserta didik tentang suatu pokok bahasan atau konsep, misalnya dengan memberikan sejumlah pertanyaan terkait kehidupan sehari-hari. b) Guru meminta peserta didik untuk mencari solusi atau menyelidiki konsep yang telah dipaparkan, bisa diisi dengan membaca buku, mencari referensi dari berbagai sumber, atau mengorganisasi ilmu-ilmu yang relevan. c) Guru melakukan pembelajaran dengan memancing keingintahuan, melakukan penyelidikan, memaparkan konsep, dan mengondisikan kelas. 3.
[Audio] Model Pembelajaran Berdasarkan Konstruktivisme Pada dasarnya, pembelajaran dalam konstruktivisme mengedepankan aktivitas siswa dalam setiap interaksi untuk dapat melakukan eksplorasi dan pengetahuannya sendiri. Ciri khas karakteristik konstruktivisme yaitu: 1. Siswa belajar aktif 2. Bersifat otentik dan situasional 3. Pembelajaran secara kooperatif dan kolaboratif 4. Menarik dan menantang 5. Pengaitan pengetahuan lama dengan informasi baru 6. Merefleksikan pengetahuan 7. Menanggap proses pembelajaran sama penting dengan hasil pembelajaran Dengan ciri khas tersebut, inti dari pembelajaran konstruktivistik dapat ditemukan dalah beberapa model pembelajaran, yaitu 4.
[Audio] Inquiry Learning 1) Peserta didik mengajukan dan merumuskan sendiri pertanyaan. 2) Menyelidiki suatu hal dalam berbagai situasi. 3) Peserta didik melakukan analisis dan memberikan deskripsi dalam menemukan hal-hal yang sudah diselediki. 4) Mempresentasikan hasil temuan baik secara lisan atau tertulis. 5) Proses evaluasi berupa peserta didik merefleksikan tentang informasi dan pengetahuan yang diperoleh Problem Based Learning 1) Orientasi peserta didik terhadap masalah. 2) Guru membimbing peserta didik untuk belajar. 3) Guru membimbing peserta didik dalam penyelidikan individual maupun kelompok. 4) Peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil karya yang merupakan hasil diskusi kelompok. 5) Guru dan peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 5.
[Audio] Cooperative Learning Bern & Erickson (2001) menyebutkan bahwa Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar. Langkah-langkahnya: 1. Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. 2. Guru menyajikan informasi. 3. Guru mengorganisir siswa ke dalam kelompok belajar. 4. Peserta didik bekerjasama dan belajar dalam kelompok. 5. Guru melakukan evaluasi. Jenis-jenis Cooperative Learning Metode Jigsaw Team Game Tournament Think Pair Share Number Head Together 6.
[Audio] Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Tania, 7 tahun, memiliki kemampuan dan keinginan yang rendah untuk sukses. 7 1. Mengumpulkan informasi untuk mengetahui latar belakang atau alasan yang menjadi penyebab rendahnya keinginan siswa tersebut yang membuatnya tidak bersemangat untuk belajar. 2. Melakukan personal approach untuk mengetahui dan menggali lebih dalam minat atau potensi sebenarnya yang dimiliki oleh siswa tersebut agar memperoleh gambaran untuk mengembangkannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 3. Menyisipkan untuk menyampaikan motivasi secara langsung di dalam pembelajaran di kelas untuk membangkitkan semangat belajar pada siswa tersebut. 4. Berusaha untuk tidak berorientasi pada nilai, menghargai kemampuan siswa tersebut dengan menghargai prosesnya dalam mengerjakan tugas serta memberi petunjuk dan membantunya mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan kemampuannya..
[Audio] Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Samuel, 10 tahun, yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat 8 1. Memberi siswa tersebut kepercayaan untuk memegang tanggungjawab, misalnya menjadikan ia ketua kelompok dalam pembelajaran kelompok. 2. Selalu memberi reward berupa apresiasi kecil seperti bertepuk tangan setiap kali siswa selesai melakukan kegiatan pembelajaran yang diperintahkan. Berikan keyakinan pada siswa bahwa apa yang dilakukannya sudah baik agar siswa tersebut tidak merasa gagal dan menyebabkan ia tidak bersemangat lagi belajar..
[Audio] Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka. 9 Memiliki sikap yang tenang dan seringkali meremehkan keterampilan orang lain bisa menjadi salah satu penyebab siswa tidak bersemangat dalam belajar. Hal ini bisa terjadi disebabkan ia menganggap remeh materi yang diajarkan karena sudah mengetahui lebih dulu, Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajarnya antara lain dengan: 1. Menggunakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kompetitif, misalnya dengan diskusi dalam kelompok belajar sehingga memancing siswa tersebut untuk tampil dalam menyampaikan pendapat sekaligus mengajarkannya untuk menghargai pendapat temannya. 2. Mengembangkan potensi yang dimiliki siswa tersebut dengan menjadikannya student fasilitator, dengan tetap dibimbing di bawah pengawasan guru. 3. Memberikan apresiasi kepada seluruh siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar seluruh siswa merasa dihargai dan siswa tersebut menyadari bahwa keterampilan orang lain bukan hal yang seharusnya diremehkan..
[Audio] Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama dengan bibinya (tidak dapat menghubungi orangtuanya) 10 1. Mencari dan mengumpulkan informasi baik dari teman maupun guru BK mengenai apa yang menjadi penyebab rendahnya minat Robert untuk belajar di sekolah, apakah karena masalah ekonomi keluarganya atau kurangnya pengawasan orang tua. 2. Setelah mengetahui permasalahan apa yang menyebabkan siswa tersebut menjadi demikian, berusaha untuk melakukan pendekatan secara personal. 3. Menggali apa yang menjadi minat atau kemampuan yang dimiliki siswa tersebut. Berikan motivasi agar ia bersemangat mengembangkan minatnya tersebut, ajak ia untuk menentukan tujuannya dan belajar lebih giat lagi untuk keberhasilannya di masa depan. 4. Mendorong ia untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar ia merasa kehadirannya pun dihargai di sekolah..