Scene 1

KAJIAN RISIKO BAKTERI E. COLI  PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN BENOWO DENGAN METODE  Failure Mode and Effect Analysis  (FMEA) Aghnia Putri Anshari 03211740000022

Dosen   Pembimbing  : Prof. Dr. Ir.  Nieke   Karnaningroem ,  M.Sc Departemen   Teknik   Lingkungan Fakultas   Teknik   Sipil ,  Perencanaan ,  dan   Kebumian Institut   Teknologi   Sepuluh   Nopember Surabaya 2021

Scene 2

Pendahuluan Dasar   Teori Metode   Penelitian Hasil   Penelitian   dan   Pembahasan Kesimpulan   dan  Saran

Scene 3

Scene 4

Jumlah   penduduk   Kecamatan   Benowo  yang  semakin   meningkat   tiap   tahunnya .   66.062  jiwa ( Kecamatan   Benowo   dalam   angka  2019)

Bertambahnya   permintaan  air  bersih   untuk   minum

Surabaya Barat  sebagai   kawasan   pengembangan Didukung   dari   jurnal   Fikriya , 2013 Para investor  akan   membangun   perumahan ,  industri   jasa   hiburan   dan   rekreasi ,  serta   daerah   industri

Scene 5

Fanatic Cook: Excerpts From: An Open Letter To President ...

M etode   fishbone analysis   dan  FMEA ( Failure Mode and Effect Analysis )

Dari  jurnal   Sulistyorini   dan   Dewanti , 2017 Terjadi   kejadian   diare  di  Kelurahan   Sememi ,  Kecamatan   Benowo  yang  dikaitkan   dengan   dengan   kandungan   bakteriologis   (E.coli)  AMIU

10.648  keluarga   menggunakan  AMIU ( Profil   Kesehatan  Kota Surabaya 2013)  Pada   Profil   Kesehatan  Kota Surabaya 2018, 2 DAMIU yang  tidak   memenuhi   standar  hygiene  sanitasi   dan   baku   mutu   Permenkes  No. 492/ Menkes  IV/2010  tentang   persyaratan   kualitas  air  minum

Scene 6

Identifikasi   pengaruh   kandungan   bakteri   E.  coli   terhadap   kesehatan   serta   kesesuaiannya   dengan   baku   mutu  air  minum   isi   ulang   pada   Permenkes  RI . No. 492/ Menkes /Per/IV/2010  tentang   Persyaratan   Kualitas  Air  Minum

Menentukan   penyebab   timbulnya   kandungan   E. coli  dalam  air  minum   isi   ulang   dengan   metode   fishbone analysis   dan  FMEA ( Failure Mode and Effect Analysis )

Memperoleh   upaya  yang  dapat   diterapkan   yang  diakibatkan   dari   kandungan   E. coli   dalam  air  minum   isi   ulang

Scene 7

Scene 8

-9
Is i V lang i
ya North Quay
RS PHC uiöbåya
9
Teluk L among
Deix:. Air ISi Ulang
•Rizqi Tirta•
9
Pendidikan
TNI— AL
NTAR SEWO .Edu
Hendrosati )
Gelora Bung Tomo
stadium (GBT)
9
Air M inum
Isi Olang Alami
Depo Air Minum ISi
Depo Air Isi
• Putra
Nasi Tor
CHI
9
Tunjüngan plaza 6
9
Depo Isi ulang
Tirta Mulya
Depo Air Isi
9
U lang Barokah
9
Depot air isi
ulang amanah
Air isi Ulang Water Depo
9
Dec*) Air isi
Ulano pur Water
GO ogle
Kopi Janji Jiwa &
Y Jiwa Toast Jilid ?62..

Gambar  2.1 Depot Air  Minum  Isi  Ulang   Kecamatan   Benowo

Scene 9

Tabel  2.1  Persyaratan   Kualitas  Air  Minum   Isii   Ulang

Scene 10

Scene 11

Scene 12

Ide  Penelitian Studi   Literatur Pengum-pulan  Data Kesim-pulan  &  Saran Analisis  Data & Pemba- hasan

Data  Kajian  yang Akan  Digunakan  : Data  jumlah  DAMIU  Kec .  Benowo   sebanyak  21 DAMIU  dari   Puskesmas   Benowo Data  hasil   laboratorium   kualitas  air  minum   isi   ulang   Kec .  Benowo   terutama   kualitas   bakteriologis  ( bakteri   E. coli ) Data  penunjang   manajemen   risiko   kesehatan   menggunakan   fishbone analysis   dan  FMEA  dengan   menggunakan   kuisioner   dan  survey  masyarakat   sekitar  yang  berdampak  ( terutama   penguna  air  minum   isi   ulang ). Kuesioner   pada  depot air  minum   isi   ulang  di  Kecamatan   Benowo wawancara

Scene 13

Pengumpulan  Data  : Hasil   analisis   uji   laboratorium   kualitas   mikrobiologis  air  hasil   olahan  DAMIU di  Puskesamas   Benowo Kuiesioner  yang  berisi   wawancara   pada   pengelola   DAMIU Hasil   wawancara   dengan   petugas   Puskesmas   Benowo

Manajemen   Risiko  : Indentifikasi   penyebab   kegagalan   menggunakan   fishbone analysis Menentukan   prioritas   kegagalan   menggunakan   metode  FMEA

Penentuan   Upaya   Perbaikan : Cara  memperkecil   kegagalan   berdasarkan   nilai  RPN

Scene 14

Scene 15

Identifikasi   Risiko   Penyebab   Kegagalan

Karakteristik  Depot Air  Minum  Isi  Ulang

Sumber  Air Baku Prigen 10 Trawas 4 Pacet 7 Total 21

Total MPN E.coli/100
Kode Depo Air Minum Isi Ulang
mL
14.8
8.5
30.5
3.1
3.1
12.2
Baku Mutu

Dari 21depot air  minum   isi   ulang ,  sebanyak  12  diantaranya   mengandung   bakteri  E. coli  pada  air  hasil   olahan

Scene 16

Fishbone  Analysis  Parameter  Mikrobiologis

Gambar  4. 3  Fishbone Analysis  Parameter  Mikrobiologis

Scene 17

No
No
No
Aspek Man
Aspek Method
Aspe k Material
Bobot
Bobot
Bobot

No
No
Aspek Machine
Aspek Environment
Bobot
Bobot

Tabel  4. 6  Pembobotan   Kepentingan   Setiap   Risiko

Scene 18

Tabel  4.  8  dan   Tabel  4.9  Skala   Besaran   Risiko   dan   Skala   Kondisi   Lingkungan

Severity  merupakan   perhitungan   awal   untuk   menentukan   nilai  RPN,  dengan   menghitung   seberapa   besar   dampak   dan   gangguan  yang  ditimbulkan  yang  berpengaruh   pada  output proses  produksi  air  minum   isi   ulang

Scene 19

P E N E N T U A N N I L A I S E V E R I T Y

4
4
4
2
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5

Scene 20

Scene 21

Tabel  4.  35  Nilai  Occurrence  Aspek  Machine

Merupakan   munculnya   peluang   kejadian   kegagalan   atau   kesalahan   dalam  proses  produksi  air  minum   isi   ulang

Data  penilaian  Occurrence  didapat   melalui   hasil   kuesioner   dengan   pengelola / penjamah  depot air  minum   isi   ulang   mengenai   jumlah   kejadian   dan   seberapa   sering   terjadi   kegagalan

Scene 22

Tabel  4.  41  Nilai  Detection  Aspek  Machine

Pengukuran  yang  mengacu   pada   kemampuan   untuk   mengendalikan   ataupun   mengontrol   penyebab   kegagalan  yang  terjadi

Penilaian   detection   sendiri   mengacu   pada   penilaian   dari   hasil   nilai   occurrence .  Alasannya   adalah   semakin   besar   nilai   peluang   kegagalan   semakin   kecil   kemampuan   dalam   mendeteksi   maupun   mengontrol   risiko

Scene 23

Penerntuan   nilai  RPN ( Risk Priority Number)  ditentukan   dengan   menhalikan   nilai   Severity (S), Occurrence (O),  dan  Detection (D),  yang  nantinya   nilai  yang  dihasilkan   akan   menjadi   patokan   pemilihan   kegagalan  yang  perlu   diperbaiki

Berdasarkan   hasil   analisis   dan   perhitungan  RPN  didapat   dalam  proses  produksi  air  minum   isi   ulang   adalah  : Ranking 1 : Lama  waktu   kontak  air  minum   isi   ulang   dengan   sinar  UV Ranking 2 :  Penggantian  tendon air  baku Ranking 3 : Lama  pergantian   teknogoli   desinfeksi  UV

Scene 24

Scene 25

Scene 26

Kesimpulan  yang  dapat   diambil   dari   penelitian   dan   analisis   ini   adalah  : Teridentifikasi   adanya   kandungan   bakteri   E. coli   dalam  air  minum   isi   ulang   pada  12 depot air  minum   isi   ulang   dari  21 depot yang  diteliti  di  wilayah   Kecamatan   Benowo . Prioritas   permasalahan   atau   kegagalan  yang  terjadi   pada  depot air  minum   isi   ulang   diselesaikan   dengan   metode   fishbone analysis   dan  FMEA ( Failure Mode and Effect Analysis )  adalah   berasal   dari   teknologi   desinfeksi   yaitu  UV,  yaitu  lama  waktu   kontak  air  hasil   olahan   dengan   sinar  UV  serta   umur  UV. Untuk   memperkecil   dan   meminimalkan   risiko   pada  depot air  minum   isi   ulang   menggunakan   manajemen   risiko  yang  sesuai   dengan   perhitungan   pada   Risk Priority Number  (RPN)  adalah   secara   garis   besar   adalah   pengetahuan   pengelola / penjamah   terhadap   perawatan   peralatan  yang  digunakan   berasal   dari   pemahaman   dan   pengetahuan   mereka   mengenai   peraturan  yang  berlaku   untuk  depot air  minum   isi   ulang ,  baik   itu   peraturan   untuk   perawatan  unit yang  tercantum   pada  PERMENKES RI No. 43  Tahun  2014,  serta   mengenai   baku   mutu  air  minum   isi   ulang  yang  tertera   pada  PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010.

Scene 27

Saran yang  diberikan   pada   penelitian   ini   adalah  : Perlunya   diadakan   sosialisasi   kepada   pengelola / penjamah  depot air  minum   isi   ulang   terkait   perawatan   dan   pengolahan  depot air  minum   isi   ulang   secara   merata   oleh   pihak   Dinas   Kesehatan  Kota Surabaya,  Puskesmas   Kecamatan   Benowo . Pengelola   maupun   petugas   dari   Puskesmas   harus   lebih   jeli   dalam   melakukan   kontroling   terhadap   kualitas  air  hasil   olahan   serta   apabila   telah   terindikasi   adanya  E. coli  pada  air  hasil   olahan   segera   memeriksa   penyebab   kegagalan   berasal   dari  unit  apa  yang  telah   tidak   berfungsi   dengan   maksimal . Memperbaiki   sistem   perawatan   dan   pengolahan   pada   setiap  depot air  minum   isi   ulang  yang  terindikasi   adanya   bakteri   E. coli   pada  air  hasil   olahannya .

Scene 28

No
Kegiatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei
Juni
Juli Agustus
Tahap Persiapan Tugas Akhir
Tahap Pelaksnaan Tugas Akhir

Scene 29

Scene 30

Agistania , E,  Yovita . 2015.  Perlindungan   Hukum   Hak -HAK  Konsumsi   Atas   Pelanggaran   Pelaku  Usaha Depot Air  Minum  Isi  Ulang   	RO  ( Reverse Osmosis ) di Kota Yogyakarta.  Skripsi   Gelar   Sarjana  Strata  Satu .  Fakultas   Syariah   dan   Hukum   Universitas   	Islam  Negeri   Sunan   Kalijaga  Yogyakarta. Badan   Pusat   Statistika  Kota Surabaya 2019 Chanamool , N,.  dan   Naena , T. 2016.  Fuzzy FMEA  Aplication  To Improve  Decisio -Making Process In An Emergency  	 Departement . Applied Soft Computing . No. 43.  Page:441-453 Chiozza , M, L,.  dan   Ponzelli , C. 2009.  FMEA: A Model For Reducing Medical Errors.  Clinica   Chimica   Acta  Article. Vol. 404. Issues  	1 . Page:  75-78 Fakriyah , S. 2013.  Perkembangan   Kawasan   Realstate   di Surabaya Barat  Tahun  1970-2000 ( Konstribusi   Citraland   dalam  	 Perkembangan   Kawasan   Realstate   di Surabaya Barat). AVATARA, e-Journal  Pendidikan   Sejarah . Vol. 1 No. 3 Geraldin , L, H.,  Pujawan , I., N.,  dan  Dew, D, S. 2007.  Manajemen   Risiko   dan   Aksi   Mitigasi   Untuk   Menciptakan   Rantai   Pasok  yang  	Robust .  Jurnal   Teknologi   dan   Rekayasa   Teknik   Sipil Gusril , Henny. 2016.  Studi   Kualitas  Air  Minum   Pdam  di Kota  Duri  Riau.  Jurnal   Geografi . Vol. 8 No. 2 Immamoto , T. 2008.  Perivesical  Abscess Caused by Migration of a Fishbone from the Intestinal  rcat . International Journal of  	Urology . Vol. 9 (405-409) Jun, L.,  Huibin , X. 2012.  Reability  Analysis Of Aircraft Equipment Based On FMECA. Lestari, Y.,  Suharti , N.,  Wandrivel , R. 2012.  Kualitas  Air  Minum  yang  Diproduksi  Depot Air  Minum  Isi  Ulang  Di  Kecamatan   Bungus   P	 adang   Berdasarkan   Persyaratan   Mikrobiologi .  Jurnal   Kesehatan   Andalas . Vol.1.No  3

Scene 31

Lintong , F.,  Rumampuk , F, Jimmy.,  Tirajoh , E, W,  Mahardika . 2016.  Pengaruj   Minuman   Berkadar   Oksigen  Tinggi  Terhadap   Satruasi  	 Oksigen   pada   Olahraga   Lari .  Jurnal   Kedokteran   Klinik  (JKK). Vol. 1 No. 1 Michael J.  Pelezat . 1988.  Dasar-dasar   Mikrobiologi . Jakarta. UI-press, p : 879-887 Salmin . 2005.  Oksigen   Terlarut  (DO)  dan   Kebutuhan   Oksigen   Biologi  (B0D)  Sebagai  Salah  Satu   Indikator   Untuk   Menentukan  	 Kualitas   Perairan .  Oseana .  Bidan   Dinamika   Laut ,  Pusat   Penelitian   Oseanografi -LIPI. Vol. WWW. No. 3 Sari I, Y, Sri.  Sukandar , H.  Afriandi , I.  Fitriyah , S.  Raksanagara , S,  Ardini . 2018.  Aspek  Internal  dan   Eksternal   Kualitas   Produksi  Depot 	Air  Minum  Isi  Ulang   Studi   Kualitatif  di Kota Bandung.  Artikel   Penelitian  :  Majalah   Kedokteran  Bandung. Vol. 50 No. 1 Tiflani  L,  Achmad . 2010.  Perbandingan   Angka  Kuman Air  Minum  Isi  Ulang   Sebelum   dan   Sesudah   Dipanaskan   Dengan   	Dispenser .  Skripsi  Program  Sarjana .  Fakultas   Kedokteran-Universitas   Sebelas   Maret   Surakarta Peraturan   Menteri   Kesehatan  RI  Nomor  492/ Menkes /Per/IV/2010  tentang   Persyaratan   Kualitas  Air  Minum . Peraturan   Menteri   Kesehatan  RI  Nomor  43  tahun  2014  tentang   Higiiene   Sanitasi  Depot Air  Minum Pratiwi , A, W. 2007.  Gambaran   Kualitas   Bakteriologis  Air  Pada  Depot Air  Minum  Isi  Ulang  di Wilayah Kota Bogor 2007.  Skripsi   	Program  Sarjana . FKM-UI-Depok Rahardja , Z, T. 2015  Identifikasi   Eschericia  Coli   pada  Air  Minum  Isi  Ulang   dari  Depot Di  Kelurahan   Pisangan   dan   Cirendeu .  	Sumatera  Utara :  Universitas  Islam  Negeri   Syarif   Hidayatullah Rumondor , P, P.,  Porotu’o , J.,  dan   Waworuntu , O. 2014.  Identifikasi   Bakteri   pada  Depot Air  Minum  Isi  Ulang  Di Kota Manado.  	 Jurnal   2-Biomedik ( eBM ). Vol. 2 No. 2

Scene 32

Sulistyorini , L.,  Dewanti ,  Ayu , R. 2017.  Analisis   Kualitas   Bakteriologis  Air  Minum  Isi  Ulang   si   Kelurahan   Sememi ,  Kecamatan   	 Benowo .  The Indonesian Journal of Public Health.  Vol. 12 No. 1 pages: 39-50 Syauqi , A.,  Laili , S., Melinda, F. 2017.  Uji   Kiualitas  Air  Minum  Isi  Ulang   pada  Depo Air  Minum  di  Sekitar   Kampus  UNISMA Malang.  	 Jurnal   Ilmiah  BIOSAINTROPIS ( BIOSCIENCE-TROPIC ). Vol, 3 No. 1. Hal: 53-59 Yudo , S.,  dan   Rahardjo , P.N. 2005.  Evaluasi   Teknologi  Air  Minum  Isi  Ulang  Di DKI Jakarta. JAI Vol. 1 No. 3

ANALISIS RISIKO LAMA WAKTU SIMPAN TERHADAP ANGKA DO DAN E.COLI DALAM AIR MINUM ISI ULANG WILAYAH kELURAHAN sEMEMI, KECAMATAN BENOWO

Scene 1 (0s)

Scene 2 (19s)

Scene 3 (31s)

Scene 4 (38s)

Scene 5 (59s)

Scene 6 (1m 28s)

Scene 7 (1m 53s)

Scene 8 (2m 0s)

Scene 9 (2m 31s)

Scene 10 (2m 40s)

Scene 11 (2m 54s)

Scene 12 (3m 1s)

Scene 13 (3m 29s)

Scene 14 (3m 49s)

Scene 15 (3m 57s)

Scene 16 (4m 20s)

Scene 17 (4m 29s)

Scene 18 (4m 41s)

Scene 19 (5m 1s)

Scene 20 (5m 10s)

Scene 21 (5m 18s)

Scene 22 (5m 39s)

Scene 23 (6m 0s)

Scene 24 (6m 26s)

Scene 25 (6m 33s)

Scene 26 (6m 41s)

Scene 27 (7m 29s)

Scene 28 (8m 0s)

Scene 29 (8m 10s)

Scene 30 (8m 16s)

Scene 31 (9m 23s)

Scene 32 (10m 29s)

Scene 33 (11m 3s)