Studi Fenomenologi

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

Studi Fenomenologi. MATA KULIAH METOD O LOGI PENELITIAN Kelas B2.

Scene 2 (8s)

Anggota Kelompok :. BINTI SHOFIYAH EMELIA AYU WAHYUNI ADEK INTAN SURYANING RAHAYU WURI HANDAYANI.

Scene 3 (18s)

". PENGERTIAN FENOMENOLOGI. Secara harfiah fenomenologi adalah aliran atau paham yang menganggap bahwa gejala adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Studi fenomenologi adalah salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk mengungkapkan kesamaan makna yang menjadi esensi dari suatu konsep atau fenomena yang secara sadar dialami oleh individu atau kelompok. Studi fenomenologi berasumsi bahwa setiap individu mengalami suatu fenomena dengan segenap kesadarannya..

Scene 4 (37s)

Menggambarkan makna dari pengalaman seseorang atau kelompok yang berhubungan dengan konsep tertentu. Tidak tertarik pada suatu penjelasan, melainkan berkaitan dengan aspek esensial dari pengalaman hidup. Studi sistematis tentang subjektivitas. Menggambarkan apa yang mendasari cara orang biasanya menggambarkan pengalaman. Mempelajari koeksistensi antara seseorang dengan suatu kelompok..

Scene 5 (1m 6s)

Studi fenomenologi bertujuan untuk menggali kesadaran terdalam para subjek mengenai pengalamannya dalam suatu peristiwa..

Scene 6 (1m 16s)

Penelitian berfokus terhadap tindakan sosial dan pengalaman subjek penelitian..

Scene 7 (1m 45s)

METODE PENELITIAN FENOMENOLOGI. . Fenomenologi memiliki metode atau langkah. Pertama, fenomena sebagai esensi, sebagai fenomena murni. Fenomenolo melakukan reduksi yakni semacam abstraksi, melihat sesuatu dan menutup mata untuk hal lain. reduksi yang pertama adalah menghadap sesuatu fenomena sebagai hal yang menampakkan diri melihat hal itu sebagai hal ada. Reduksi yang kedua adalah kita melihat orang sedang mengajar dikelas, misalnya, tetapi memandangnya sebagai dunia pendidikan. Reduksi yang ketiga adalah kita menutup mata untuk hal yang berhubungan dengan kebudayaan. Reduksi terakhir, reduksi trasendental, bahwa fenomena dilihat dari segi supra individual sebagai objek untuk suatu subjek umum..

Scene 8 (2m 12s)

Pengetahuan adalah kesadaran. Pengetahuan tidak disimpulkan dari pengalaman, namun ditemukan secara langsung dari pengalaman sadar..

Scene 9 (2m 33s)

EDMUND HUSSERL. MARTIN HEIDEGGER. Mengajarkan bahwa fenomenologi dapat menjadi suatu disiplin ilmu, dengan menggunakan kesadaran jernih, orang dapat mengungkap kebenaran..

Scene 10 (2m 51s)

Teori Interaksi Simbolik. . Fenomenologi.

Scene 11 (2m 58s)

SEJARAH TEORI INTERAKSI SIMBOLIK. Interaksi merupakan istilah dan garapan sosiologi: sedangkan simbolik adalah garapan komunikologi atau ilmu komunikasi. Kontribusi utama sosiologi pada perkembangan ilmu psikologi sosial yang melahirkan perspektif interaksi simbolik. Per-kembangan ini bisa dikaitkan dengan aliran Chicago. Perkembangan sosiologi di Amerika sejauh ini didahului oleh penyerapan akar sosiologi yang berkembang luas di Eropa..

Scene 12 (3m 15s)

M asyarakat terdiri atas manusia yang berinteraksi . I nteraksi terdiri atas berbagai kegiatan dan usia yang berhubungan dengan kegiatan manusia lain. O bjek tidak memiliki makna yang intrinsik. M anusia tidak hanya mengenal objek eksternal. D alam pandangan teori interksi simbolik, manusia adalah makhluk pembuat atau produsen simbol. U niknya, dalam kenyataan kita menyaksikan tetap saja ada orang yang melanggar tanda tersebut. T eori inraksionisme simbolik berusaha memahami fenomena sosial. M akna simbolik seperti di atas, tentu sudah menjadi konsesus dalam penegakan hukum. A rgumentasi ini kurang lebih sama sederhananya ketika kita harus memahami suara sirine dan lampu rotator pada kendaraan di belakang kita untuk minta diberikan jalan di tengah kemacetan..

Scene 13 (3m 46s)

5 KONSEP DASAR TEORI INTERAKSI SIMBOLIK. Konsep Diri (Self).

Scene 14 (4m 27s)

Kekurangan dan Kelebihan. . . Fenomenologi.

Scene 15 (4m 34s)

Perspektif unik. Memberi pemahaman yang mendalam dan terperinci tentang satu fenomena. Kaya data. Dapat menggambarkan fenomena tanpa memanipulasi data dan teori atau dengan apa adanya. Melihat objek penelitian sebagai sesuatu yang utuh dan tidak terpisah dengan objek lainnya..

Scene 16 (4m 48s)

Cenderung bersifat subjektif. Bias yang ditimbulkan peneliti memengaruhi penelitian terutama pada penelitian fenomenologis. Sulit untuk mempresentasikan hasil karena sangat kualitatif. Mustahil jika memperoleh pengetahuan yang murni dan objektif tanpa pengaruh pandangan sebelumnya. Pengetahuan yag didapatkan tidak bebas nilai, tapi bermuatan nilai..

Scene 17 (5m 4s)

Terima Kasih.