Seri Semangat Guru. Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi. 

Scene 1

Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi

memberikan pembekalan kemampuan nonteknis bagi para guru dalam proses adaptasi teknologi pendidikan yang terus berjalan  Tujuan:

Resilience : Tangguh & Teknologi 01. 6 pelajaran. 

Scene 2

Critical   thinking : Berpikir Kritis & Teknologi 02

Creativity : Konten & Teknik Penceritaan 03

Empowered   Teacher :  Penerapan  Kelas  Campuran 0 5

2531170_162158900000_2. 01. RESILIENSI (Tangguh dan Teknologi). 

Scene 3

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali (istilah psikologinya: melenting) ketika mengalami desakan mundur, atau bahkan kegagalan.. 

Scene 4

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali (istilah psikologinya: melenting) ketika mengalami desakan mundur, atau bahkan kegagalan.

Resiliensi dan SAMR Kerangka SAMR : seberapa jauh potensi teknologi mendukung praktik elearning. seberapa menantang perjalan anda mencapai setiap tahap.

S Substitution : Teknologi (baru) digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang sama persis dengan ketika teknologi tersebut belum diadopsi. (Mengingat dan menghafal). 

Scene 5

S Substitution : Teknologi (baru) digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang sama persis dengan ketika teknologi tersebut belum diadopsi. (Mengingat dan menghafal)

A Augmentation : Teknologi (baru) digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang serupa dengan ketika teknologi tersebut belum diadopsi. Namun demikian, teknologi sekarang sudah mulai digunakan   agar kegiatan tersebut lebih intensif. Keterampilan (dasar) Pemahaman konsep (dasar)

M Modiﬁcatio n: Teknologi (baru) digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang sudah dimodiﬁkasi cukup jauh dibanding versi sebelumnya. Berpikir strategis (strategic thinking)

R Redeﬁnition : Teknologi (baru digunakan) untuk kegiatan pembelajaran yang tidak mungkin bisa diselenggarakan tanpa teknologi baru Tersebut Berpikir strategis (tentang materi ajar) dan berpikir strategis dalam menerapkan materi ajar tersebut.

2531170_162158900000_2. 0 2. Critical thinking : Berpikir Kritis & Teknologi. 

Scene 6

Critical   thinking :  Berpikir Kritis & Teknologi

Berpikir Kritis. Apa itu berpikir kritis?. Deﬁnisi berpikir kritis. 

Scene 7

❏  Determination= keputusan ❏ Deliberate	= sengaja, sadar, cermat ❏ Careful	= berhati-hati ❏ Accept	= menerima ❏ Reject	= menolak ❏ Suspend	= menangguhkan ❏ Judgment	= penilaian ❏  Claim	= klaim, pernyataan. ❏ Conﬁdence	= keyakinan diri, keyakinan

Mengapa berpikir kritis  penting dalam elearning?

Adopsi teknologi dalam pembelajaran hanya berdampak signiﬁkan jika mempraktikkan student-centered learning. ❏ Semua metode student-centered learning menuntut murid harus terampil berpikir kritis. ❏  Murid hanya berpikir kritis jika orang dewasa di sekitarnya juga berpikir kritis. ❏  Guru adalah “orang tua” murid dalam konteks belajar di sekolah.

Lakukan dengan sadar.  ❏  Latih sesering mungkin.  ❏ Eksperikan melalui medium apapun: ❏ Entry di buku catatan harian (journal, notebook, apapun) ❏  Pos di media sosial (reﬂeksi di Instagram, YouTube, Facebook). ❏  Berpendapat di chat group (Telegram, WhatsApp).

Contoh Praktik “Saya Sadar, Saya Berpikir”

Saya jadi sadar bahwa video-video yang saya buat memang disimak murid-murid saya, tapi pemahaman mereka tidak jauh meningkat.  Saya jadi terpikir untuk membuat video yang fokus ke kebutuhan murid-murid saya di kelas. Saya akan sebarkan kuis lewat Google Form.

2531170_162158900000_2. 03. Creativity : Konten & Teknik Penceritaan. 

Scene 8

Creativity :  Konten & Teknik Penceritaan

Membuat Konten Segala bentuk komunikasi, terutama audio visual, yang berisi sebuah informasi, hiburan atau ajakan. 

Scene 9

Membuat   Konten Segala bentuk komunikasi, terutama audio visual, yang berisi sebuah informasi, hiburan atau ajakan

Penerapan  Teknik  Penceritaan   dalam   konten   edukasi

2531170_162158900000_2. 0 4. Communication : Komunikasi Efektif. 

Scene 10

Proses pertukaran ide, pemikiran, pengetahuan dan informasi yang disajikan dengan cara yang paling dipahami oleh penerima sehingga tujuan dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.. 

Scene 11

Proses pertukaran ide, pemikiran, pengetahuan dan informasi yang disajikan dengan cara yang paling dipahami oleh penerima sehingga tujuan dapat terpenuhi dengan sebaik mungkin.

Bagaimana Mengasah Kemampuan Komunikasi Secara Virtual Maupun  Tatap Langsung?

4 konsep  Non-Violent Communication  (NVC) Observasi Keadaan Perasaan/Emosi Kebutuhan Permintaan berdasarkan perasaan dan kebutuhan.

Komunikasi Efektif di Era Komunikasi Virtual.

Komunikasi yang efektif mencakup keterampilan seperti komunikasi verbal dan nonverbal, mendengarkan dengan penuh perhatian, kemampuan untuk memahami dan mengendalikan emosi, serta mengelola stres.

Teknologi adalah sarana untuk mempraktikkan kesadaran untuk berkomunikasi di masa yang terus berkembang dan seringkali tidak menentu.

Pendek namun efektif Jelas Sampaikan apa yang harus dicapai Jadikan gaya komunikasi Anda memiliki kesan akrab Jelaskan jalur komunikasi yang tepat. 

Scene 12

Bagaimana Menjalankan Komunikasi yang Tepat dan Relevan di Kelas Online Anda?

Pendek namun efektif  Jelas Sampaikan apa yang harus dicapai Jadikan gaya komunikasi Anda memiliki kesan akrab Jelaskan jalur komunikasi yang tepat

Rencanakan kapan dan mengapa Anda harus berkomunikasi dengan siswa online Anda. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa Anda dapat memberikan siswa Anda komunikasi yang bermakna, tepat waktu, dan konsisten.

Gunakan Metode Komunikasi yang Paling Efektif

Google Hangouts  - https://plus.google.com/hangouts adalah aplikasi pesan, video, dan suara.  Whatsapp, SMS   Telpon

2531170_162158900000_2. 0 5. Empowered Teacher : Penerapan Kelas Campuran. 

Scene 13

Empowered   Teacher :  Penerapan  Kelas  Campuran

4 Ciri Kelas Campuran 02 01. 04 03. Setidaknya mengikuti pembelajaran asinkron yang memungkinkan murid merdeka mengatur waktu , tempat , alur dan tempo belajarnya ;. 

Scene 14

Membantu  murid  menjadi   pelajar   merdeka   belajar  ( komitmen  pada  tujuan ,  mandiri  pada  cara  dan  reflektif )  dalam   mencapai   sasaran   belajar  yang  disepakatinya .

Menghubungkan   beragam   modalitas  program/ mata   pelajaran   menjadi   suatu   pengalaman   belajar   terintegrasi

Setidaknya   mengikuti   pembelajaran   sinkron   dengan   pendampingan  guru pada  suatu   waktu   dengan   moda   belajar   tertentu

Setidaknya   mengikuti   pembelajaran   asinkron  yang  memungkinkan  murid  merdeka   mengatur   waktu ,  tempat ,  alur  dan tempo  belajarnya ;

01. 02. Miskonsepsi Pembelajaran Campuran. 03. Miskonsepsi 2. 

Scene 15

Pembelajaran   Campuran   adalah   inovasi  yang  lebih   berkaitan   dengan   teknologi   dibandingkan   dengan   pedagogi .

Pembelajaran   Campuran   akan   menghilangkan   peran  guru.

Pembelajaran   Campuran  TIDAK BISA  digunakan   untuk   pengembangan   karakter ,  terutama  pada murid  kelas   bawah .

A. Mengapa Pembelajaran Campuran ?. Pembelajaran Campuran menjanjikan pembelajaran yang optimal karena bisa menyediakan pengalaman belajar kepada murid sesuai kebutuhan dan pola belajarnya .. 

Scene 16

Pembelajaran   Campuran   menjanjikan   pembelajaran  yang optimal  karena   bisa   menyediakan   pengalaman   belajar   kepada  murid  sesuai   kebutuhan  dan  pola   belajarnya .

Pembelajaran   Campuran   bersifat   lebih   luwes   baik   untuk   memenuhi   kebutuhan  murid,  ketersediaan   fasilitas   belajar ,  keragaman   akses  internet  maupun   kondisi   pandemi  yang  tidak   pasti .

Pembelajaran   Campuran   lebih   memungkinkan   bagi  guru  untuk   memandu  murid  dalam   menguasai  4C  Kompetensi  Abad ke-21  yaitu  Critical Thinking, Creativity, Collaboration dan Communication.

2531170_162158900000_2. 0 6. Collaboration : Kolaborasi & Dampak. 

Scene 17

01 02 03 04. 1) Siswa mendapatkan pengalaman bekerjasama bukan hanya dengan sesama teman sekelasnya , namun dengan siswa lain yang sebelumnya belum mereka kena l. 

Scene 18

3)  Kegiatan  yang  bersifat   kolaboratif   biasanya   akan   mendorong   motivasi  dan  semangat   kompetitif   dalam   arti   positif   bagi   siswa ,

4)  Siswa  juga  mendapatkan   sumber   belajar  yang  banyak   dari  guru  selain  guru  sekolahnya   sendiri  yang  selama   ini   mereka   kenal .

2)  Dalam   pembelajaran   kolaborasi ,  interaksi   antar   siswa  yang  baru   mereka   kenal   menjadi   terarah   karena   mengikuti  program yang  sudah   direncanakan  oleh guru

1)  Siswa   mendapatkan   pengalaman   bekerjasama   bukan   hanya   dengan   sesama   teman   sekelasnya ,  namun   dengan   siswa  lain yang  sebelumnya   belum   mereka   kena l

Pembelajaran   Kolaboratif  di Era dan  Pasca   Pandemi ,  Mengapa   Tidak ?

01 02 03 04. Kolaborasi saat ini merupakan suatu keniscayaan , sehingga siswa harus dibekali kemampuan kolaborasi sejak dini. 

Scene 19

Kolaborasi   dapat   dilakukan  di  dalam   kelompok   kecil   satu   kelas   ataupun   lintas   sekolah  dan  bahkan   lintas   wilayah .

Hargai   profesi  guru dan  kolaborasi  guru. Ada  inovasi   luar   biasa   dalam   tanggapan  para  pendidik   terhadap   krisis  COVID-19,  dengan   sistem  yang paling  terlibat   dengan   keluarga  dan  komunitas   menunjukkan   ketahanan  paling  tinggi . Kita  harus   mendorong   kondisi  yang  memberikan   otonomi  dan  fleksibilitas   pendidik   garis   depan   untuk   bertindak   secara   kolaboratif .

Model  pembelajaran   kolaboratif ,  diharapkan   dapat   menumbuhkan   potensi  dan  kebiasaan   siswa   sejak   dini   dalam   pengembangan   kompetensi   abad  21

Kolaborasi   saat   ini   merupakan   suatu   keniscayaan ,  sehingga   siswa   harus   dibekali   kemampuan   kolaborasi   sejak   dini

PowerPoint 演示文稿

Page 1 (0s)

Page 2 (13s)

Page 3 (28s)

Page 4 (37s)

Page 5 (54s)

Page 6 (1m 23s)

Page 7 (1m 33s)

Page 8 (2m 46s)

Page 9 (2m 55s)

Page 10 (3m 21s)

Page 11 (3m 30s)

Page 12 (4m 3s)

Page 13 (4m 33s)

Page 14 (4m 42s)

Page 15 (5m 9s)

Page 16 (5m 27s)

Page 17 (5m 56s)

Page 18 (6m 5s)

Page 19 (6m 31s)

Page 20 (7m 0s)