[Audio] MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran.
[Audio] Lokasi MTsS Miftahul Falah Diski Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Pencernaan Manusia dengan Penerapan Model pembelejaran Discovery learning Penulis Tifa Wina Dornick,SPd.
[Audio] Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang terorganisir secara terpadu dan utuh. Sistem pembinaan mental adalah keterpaduan secara utuh dan bulat dari seluruh komponen Bintal yang terdiri dari komponen mental rohani, mental ideologi, mental kejuangan yang diorganisir dan dibina sedemikian rupa sehingga terwujud suatu kondisi mental yang tangguh. Untuk itu perlu dipahami hal-hal pokok dan mendasar dari Bintal itu yakni Hakekat dan komponen Bintal TNI AD. Santiaji. Metode ini digunakan dengan memberikan pengertian dan bekal ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesadaran sebagai warga negara. Dengan ini diharapkan anggota Angkatan Darat beserta keluarganya memiliki ketenangan batin dan kemantapan mental dalam melaksanakan perannya sebagai warga negara yang baik Metode ini dapat dilaksanakan dalam bentuk ceramah, penerangan, tanya jawab, diskusi, seminar, simulasi dan kegiatan komunikasi yang sejenis. Dalam pembinaan kesadaran sebagai warga negara, metode ini dapat digunakan untuk menanamkan kesadaran bahwa seluruh prajurit, PNS Angkatan Darat dan keluarganya adalah juga warga negara biasa, sama seperti warga negara lainnya yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, sehagaimana diatur dalam UUD 1945. Penanaman kesadaran sebagai warga negara melalui metode ini diyakini dapat memberikan pemahaman yang mendalam bagi para prajurit, PNS Angkatan Darat beserta keluarganya tentang hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang berwawasan kebangsaan. Santikarma. Metode ini dapat dilaksanakan dengan memberikan teladan yang mencerminkan norma-norma yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Hal ini akan mencegah timbulnya eksklusifisme anggota Angkatan Darat beserta keluarganya dalam bermasyarakat. Metode ini dapat diwujudkan dalam keteladanan individual unsur pimpinan kepada bawahannya dalam bentuk sikap dan perilaku sehari-hari, serta dapat diwujudkan dalam keteladanan normatif berupa kerja kelompok, sosiodrama, karya wisata maupun apresiasi budaya dan kegiatan komunikasi sosial dalam bentuk anjangsana, tatap muka, sambung rasa dan kegiatan sejenis..
[Audio] Proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan paling penting dalam pencapaian dan peningkatan hasil belajar siswa. Melalui proses belajar mengajar yang baik akan terwujud peningkatan hasil belajar yang signifikan. Hasil belajarmerupakan hasil yang telah dicapai seseorang setelah melalui proses pembelajaran dengan terlebih dahulu diberikan evaluasi setelah prosespembelajaran berlangsung. Biasanya hasil belajar dituangkan dalam bentuk angka. Hasil belajar yang tinggi atau rendah menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran( Jonison Limbong :2022).Namun,kenyataan kondisi hasil belajar kognitif sistem pencernaan di MTs Miftahul Falah Diski masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari tes awal hasil ulangan harian pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII A MTs Miftahul Falah Diski tahun pelajaran 2022/2023 diperoleh bahwa 25 orang siswa atau sekitar 80% berada pada kategori kurang dari nilai KKM, 2 orang siswa atau sekitar 7% berada pada kategori cukup dari nilai KKM dan hanya 2 oarang siswa atau sekiatar 7% siswa berada pada kategori baik dari nilai KKM Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Kepala MTs Miftahul Falah Diski,teman guru dan sejawat,pengawas Kemenag Deli Serdang dan pakar pendidikan, yang menjadi faktor -faktor rendahnya hasil belajar siswa pada sistem pencernaan manusia adalah:karena pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat,ditambah lagi minat belajar siswa yang rendah ,bahan materi pelajaran yag sifatnya abstrak,kurangnya sumber belajar siswa ,kurang nya dukungan orang tua untuk belajar IPA,dan siswa enggan bertanya tentang materi yang belum dipahami.Kemudian pembelajaran yang berlangsung dikelas masih berpusat pada guru (teacher center) dan rata-rata guru di MTs Miftahul Falah Diski masih menggunakan metode ceramah sebagai metode andalan sehingga pembelajaran terkesan membosankan dan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Discovery Learning merupakan pembelajaran berdasarkan penemuan (inquiry-based), konstruktivis dan teori bagaimana belajar. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa memiliki skenario pembelajaran untuk memecahkan masalah yang nyata dan mendorong mereka untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Dalam memecahkan masalah mereka; karena ini bersifat konstruktivis, para siswa menggunakan pengalaman mereka terdahulu dalam memecahkan masalah. Kegiatan mereka lakukan dengan berinteraksi untuk menggali,mempertanyakan selama bereksperimen dengan teknik trial and error (Ridwan ,Muhammad :2015). Menurut penilitian Ariani Kusuma Putri, Beni Setiawan, Muhamad Arif Mahdiannur (2022) melakukan penelitian tentang penerapan discovery learning berbantuan video animasi untuk meningkatkan hasil belajar pada materi sistem pencernaan manusia .Mereka menemukan bahwa penerapan model discovery learning berbantuan video animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hal diatas Saya merasa perlu menerapakan model pembelajaran discovery learning sebagai solusi untuk meningkatakan hsil belajar kognitif siswa kelas VIII MTs Miftahul Falah Diski pada materi sistem pencernan manusia. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? Praktik penerapan model pembelajaran discovery learning ini penting untuk dibagikan karena bisa menjadi referensi bagi teman-teman guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan saya. Model discovey learning dapat menjadi alternatif solusi dalam memecahkan masalah rendahnya hasil belajar siswa pada meteri sistem pencernaan manusia . Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini? Sebagai seorang guru IPA saya berperan sebagai fasilitator terlaksananya model discovery learning pada pembelajaran IPA di kelas saya dan bertanggung jawab terhadap peningkatan hasil belajar siswa saya secara langsung.Kemudian selain itu juga saya merasa perlu untuk menyampaikan kepada rekan guru di MTs Miftahul Falah Diski bahwa model pembelajaran discovery learning termasuk salah satu model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di lingkungan MTs Miftahul Falah Diski ..
[Audio] Tantangan untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan adalah: Model discovery learning yang saya terapkan dikelas VIIIA MTs Miftahul Falah Diski ini merupakan model pembelajaran yang belum pernah saya terapkan sebelumnya,sehingga menjadi tantangan tersendiri bagia saya dalam menerapkan sintak-sintak pembelajaranya di dalam kelas.Tantangan pertama yang saya hadapi adalah dalam kegiatan stimulasi(stimulation),dimana siswa belum terbiasa mengidentifikasi masalah yang teradpat pada materi sistem pencernaan,ketika gambar yang terkait pada sistem pencernaan dimunculkan pada kegiatan identifikasi masalah(problem statement),banyak siswa yang terlihat bingung untuk menetukan masalahnya. Tantangan berikutnya adalah ketika tahap pengumpulan data (data collection) ada siswa yang bermain-main ketika mencari informasi terkait materi sistem pencernaan sehingga hasil pencarian informasi yang kelompok mereka peroleh kurang maksimal.Kemudian ketika melaksanakan tahap verifikasi(verification) ,pada tahap ini,siswa kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Dan suasana diskusi antar kelompok tidak hidup, siswa tidak berani menanggapi hasil diskusi kelompok yang tampil.Dan yang menjadi tantangan selanjutnya adalah siswa tidak berani menyimpulkan pembelajaran . Yang terlibat langsung dalam penerpan model pembelajaran discovery learning ini adalah guru dalam hal ini saya sendiri dan siswa kelas VIII A MTs Miftahul Falah Diski. Namun secara tidak langsung yang terlibat adalah teman guru sebagai observer,tim camera,dan kepala Madrasah yang sudah memberikan kesempatan saya dalam menerapkan model discovery learning ini..
[Audio] Langkah-langkah dalam mengahdapi tantangan : Langkah-langkah yang saya ambil untuk mengahdapi tantangan tersebut adalah membuat persiapan yang baik.Persiapan saya mulai dengan menyususun perangkat pembelajaran yang terdiri dari lima set yaitu RPP ,Bahan ajar,LKPD,Media pembelajaran,dan instrumen penilaian .Kelima set perangkat pembelajaran tersebuat saya siapkan untuk dua kali pertemuan ,dimana untuk pertemuan pertama saya mengambil materi sistem pencernaan pada sub materi nutrisi dan pada pertemuan kedua saya mengambil materi pada sub materi organ-organ sistem pencernaan dan mekanisme pencernaan manusia. Sedangkan Bahan Ajar yang saya siapkan berupa print out tentang materi sistem pencernaan untuk dua kali pertemuan.Untuk LKPD (lembar kerja perserta didik) juga saya sesuaikan dengan sintak-sintak model pembelajaran discovery leraning pada materi sistem pencernaan manusia.Kemudian penggunaan media pembelajarannya saya menyiapkan tayangan berupa gambar dan video juga slide materi yag disajikan dalam power point. Untuk instrumen penilaian ,saya menyipakan instumen penilaian kognitif ,afektif dan juga psikomotorik.Adapun yang terlibat dalam penyususnan perangkat pemebelajaran adalah saya sendiri,dengan arahan dan bimbingan dari ibu Dosen Dr.Sitti Saenab, M.Pd dan guru pamong bapak Nasmur Kohar,M.Pd juga dengan mempertimbangkan kritik dan saran dari teman-teman guru . Pada tahap pelaksnaan,pertemuan pertama,saya menerapakan model pembelajaran discovery learning pada materi sistem pencernaan manusia sub materi nutrisi dengan duruasi waktu dua jam pelajaran (80 menit) dengan metode observasi,diskusi dan praktikum.Kegiatan pembelajaaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan yaitu menyampaikan salam,menanya kabar, memberikan apersepsi,memberikan pre test dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti berupa penerapan dari sintak-sintak model discovery learning pada materi sistem pencernaan sub materi nutrisi,yaitu pada tahap stimulasi( stimulation) saya menampilkan gambar bakso kojek dan video orang yang sedang berjualan bkso kojek untuk menstimulus siswa dalam mengidentifikasi masalah(problem statement) dan menuliskan nya di LKPD ,ketika ada yang bingung dan bertanya bagaimana cara mengidentifikasi masalah ,maka saya mendatangi kelompok nya dan membimbing nya dengan mengkaitakan gambar dan video dangan materi nutrisi,dan saya juga memberikan narasi tentang masalah pada tampilan power point sehingga memudahkan siswa dalam mencari masalah dari materi nutrisi tersebut.Selanjutnya pada sintak mengumpulkan informasi (data collection) saya membimbing siswa untuk mencari informasi seluas-luasnya terkait dengan masaslah yang mereka temukan untuk mencari solusi nya dengan berbagi sumber seperti dari bahan ajar yang sudah dibagikan kepada siswa,atau dari sajian informasi dari internet sebagai bahan diskusi kelompok yang akan dituliskan ke LKPD nantinya.Ketika menjumpai ada siswa dalam kelompok yang tidak aktif mencari informasi dan tidak mau berdiskusi maka saya membagi tugas dan tangungg jawab ke masing-masing anggota kemompok agar siswa lebih serius dan bertanggung jawab menyelesaikan LKPDnya disertai dengan memberi motivasi agar mereka lebih semnagat lagi dalam mencari informasi. Kemudian pada sintak pengolahan data (data processing) saya membimbing siswa untuk melakukan percobaan berupa uji makan sederhana ,yaitu uji Amilum dan uji vit C pada bakso kojek.Pada tahap ini hampir semua siwa aktif melakukan percobaan.Selanjutnya pada sintak verifikasi (verification) saya membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya terkait dari masalah dan solusi yang sudah merka pilih,ternyata siswa masih malu -malu dan belum percaya diri karena belum terbiasa dalam mempresntasikan hasil diskusinya,namun saya tetap memberikan dukungan dan motivasi juga semangat kepada siswa sehingga meskipun malu mereka akhir nya memberanikan diri untuk mempresentasikan hasil diskusinya.Selanjutnya saya mengarahkan siswa yang tidak maju untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang maju presentasi,namun tidak ada satu pun perwakilan kelomok dari yang tidak presentasi bertanya ataupun memberi tanggapan sehingga susana diskusi tidak hidup ,dalam hal ini saya mengambil strategi untuk menunjuk kelompok tertentu untuk bertanya atapun menyanggah hasil diskusi dari kelompok yang sudah presentasi,dan ternyata berhasil wlaaupun masih sedikit canggung mereka dalam menanggapi hasil diskusinya.Kemudian pada tahap verifikasi saya juga memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang sudah berlangsung ,meluruskan konsep terkait hasil percobaan uji amilum dan uji vit C pada bakso kojek yang dilakukan siswa,juga memberikan penguatan dengan menampilkan slide materi nutrisi.Selanjutnya pada sintak kesimpulan (generalization) saya mendampingi siswa untuk menyimpulkan pembelajaran terkait solusi dari materi nutrisi,awalnya siswa tidak ada yang mau untuk menyimpulkan pembelajaran tetapi stelah saya menunjukkan salah seorang siswa untuk menyimpulkan pembelajaran.Lalu kegitan pada kegiatan penutup untuk mengatahui ketercapaian pembelajarans saya memberikan presiasi pada kelompok yang sudah presentasi dan aktif kemudian aya mengarahkan siswa untuk melakukan post test,mengingatkan untuk literasi dan mempersiapkan materi selanjutnya dan menutup pelajaran. Pada pertemuan ke dua merupakan lanjutan materi sistem pencernaan manusia sub materi organ-organ sistem pencernaan dan mekanisme pencernaan manusia dengan durasi tiga jam pelajaran (80 menit) dan masih menggunakan model pembelajaran discovery leraning dengan metode observasi,diskusi dan praktikum. Seperti biasa,Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan yaitu menyampaikan salam,menanya kabar, memberikan apersepsi,memberikan pre test dan menyampaikan tujuan pembelajaran.Kemudian dilanjut dengan kegiatan inti berupa penerapan sintak-sintak model discovery leraning yaitu pada sintak stimulasi (Stimulation) saya menampilkan gambar dan narasi terkait masalah orang yang sedang makan dalam posisi tidur melalui tayangan ppt,dilangkah ini siswa mulai memperhatikan dengan seksama tayangan yang ditampilkan.Pada sintak identifikasi masalah (problem statetment) saya membimbing siswa untuk menemukan masalah dari tayangan gambar orang yang sedang makan dalam posisi tidur,di tahapa ini sudah ada sedikit kemajuan siswa sudah mulai bisa beriskusi dan menentukan identifikasi masalah pada kelompoknya dan berhasil menuliskan identifikasi masalahnya di LKPD yang telah dibagikan.Kemudian pada sintak mengumpulkan data (data collecting) juga mengalami kemajuan dimana siswa sudah berusaha mencari informasi dengan baik melalui bahan ajar,buku paket maupun mencari informasi dari internet dan berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya .Pada sintak mengolah data (data prossecing) juga berjalan dengan baik,disini siswa melakuakan percobaan proses pencernaan yang terjadi di mulut,semua siswa aktif dan bekerjasama dalam melakukan percobaan,selama kegiatan percobaan berlangsung saya membimbing dan memantau kegiatan praktikum yang sedang berjalan sambil menilai keaktifan siswa ketika melakukan praktikum.Pada sintak berikutnya yaitu verifikasi (verification) siswa sudah mulai percaya diri dalam melakukan presentasi hasil diskusi kelompoknya,dan kelompok lain yang tidak tampil juga sudah mulai menanggapi dengan bertanya kepada kelompok presentasi ,pada tahap ini sudah terjadi peningkatan kegiatan diskusi antar kelompok sudah mulai hidup diabndingkan dengan pertemuan pertama,setelah itu saya memearikan penguatan mengenai konsep pencernaan pada manusia dibantu dengan tampilan slide power point.Selanjutya pada sintak menyimpulkan (generalization) juga siswa sudah maulai mau untuk memberikan kesimpulan terhadap materi pembelajaran .Masuk ke kegiatan penutup dengan mengapresiasi kelompok terbaik lalu memberikan post test dan memngingatkan literasi dan persiapan belajar untuk pertemuan berikutnya lalu ditutup dengan salam. Selama kegiatan aksi penerapan model discovery leraning baik pertemuan satu dan dua saya dibantu oleh dua rekan guru yaitu ibu Yusliawati,S.Pd dan ibu Ir.Nurtapida hanum Sibuea sebagai observer keterlaksanaan model discovery learning dan keaktifan siswa mengikuti pembelajaran menggunakan model discovery learning.Selain itu juga ada tim camera yang setia membantu saya dalam mengambil video pembelajaran , Sonny , Nabila dan Egy,selain itu juga ada bantuan secara online dari teman-teman seperjuangan PPG daljab UNM makasar juga kunjungan online dari ibu dosen Dr.Sitti Saenab,M.Pd dan guru pamong bapak Nasmur Kohar,M.Pd yang memamntau kegiatan praktik pembelajaran saya ,Terimaksih untuk semua yang sudah terlibat dan memabntu saya dalam mensukseskan kegiatan praktik pembelajaran inovatif penerapan model discovery learning pada materi sistem pencernaan manusia ini..
[Audio] Penerapan model pembelajaran Discovery learning pada materi sistem pencernaan di kelas VIII A MTs Miftahul Falah diski berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa ,hal ini terlihat dari data pre test hasil belajar rata-rata memperoleh nilai 51 yang menunjukkan masih pada kategori kurang dari KKM di MTs Miftahul Falah Diski yaitu 71.Kemudian mengalami peningkatan hasil belajar yang signifikan pada saat post test dengan nilai rata-rata 87 .Hal ini menjukkan bahwa hasil belajar siswa sudah berada pada kategori sangat baik menurut KKM. Selanjut nya,pada hasil analisis uji N-Gain diperoleh nilai rata -rata N-gain sebesar 0,76 atau 76,24 % yang menunjukkan berada pada kategori tinggi dan termasuk efektif ,dengan rincian sebagai berikut:dari 29 orang siswa ,sebanyak 20 orang siswa berada pada kategori tinggi,dan 9 orang siswa berada pada kategori sedang. Dari data diatas terlihat bahwa penerapan model discovery leraning efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena sintak-sintak pada model discovery learning menekankan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pengalaman belajar secara aktif. Dalam prosesnya, model pembelajaran ini akan membimbing siswa untuk menemukan dan mengemukakan gagasannya terkait topik yang dipelajari. Ciri-ciri model discovery learning antara lain menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran (student center), meminta mereka untuk mencari informasi baru dan menemukan solusi masalah sehingga mereka dapat membangun, menggabungkan, dan menggeneralisasi pengetahuan mereka, dan memberikan mereka tugas yang menggabungkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya. Discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menitikberatkan kepada keaktifan siswa atau berpusat pada siswa. Guru hanya sebagai fasilitator saja. Discovery learning merupakan suatu model pembelajaran yang mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan dan menyelidiki sendiri sehingga hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.(Lestari,Endang: 2020). Bagaimana respon orang lain terkait strategi yang dilakukan ? Respon siswa ,dari hasil refleksi pada saat pembelajaran menggunakan model discovery learning terlihat siswa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran di dalam kelas.Untuk respon dari rekan guru juga positif, mereka banyak yang bertanya mengenai sintaks-sintak pada model discovery learning dan ingin menerapkan dalam pemebelajaran di kelas masing-masing karena berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.Kemudian respon dari kepala Madrasah sangat positif,beliau mendukung sepenuhnya terhadap keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning karena merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memang dibutuhkan oleh siswa sekarang ini. Apa yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan? Yang menjadi faktor keberhasilan dari terlaksananya strategi yang dilakuakan adalah dukungan ,bimbingan dan arahan dari dosen Ibu Dr Sitti Saenab,M.Pd dan guru Pamong Bapak Nasmur Kohar S.Pd, M.Pd yang setia dan sabar memberikan banyak ilmu sehingga saya bisa berhasil mempraktikan model pembelajaran discovery leraning,selain itu dukungan dari kepala madrasah yang sudah memberikan saya ijin dan memfasilatsi saya sehingga saya bisa menerpakan model discovery leraning ini di MTs Miftahul Falah Diski ,kemudian dukungan dari rekan guru ibu Yusilawati S.Pd dan Ibu Ir .Nurtapida Hanum di MTs Miftahul Falah Diski berupa kesedian waktu nya untuk menemani saya menjadi observer pada saat terlaksana nya pembelajaran di dalam kelas,kemudaian tidak terlepas dari keberhasilan tim cameraman Sonny nova Andri dalam merekam video pemebelajaran di pertemuan pertama dan Nabila dan Egy di pertemuan kedua,juga kritik dan saran dari teman-teman PPG daljab Universitas Negeri Makassar,dan tidak kalah penting adalah keaktifan siswa-siswi MTs Miftahul Falah Diski dalam mengikuti pembelajaran materi sistem Pencernaan Manusia .Terimaksih saya ucapkan untuk semua dukungannya. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ? Bahwa penerapan model discovery learning terbukti efektif dalam meningkatakan hasil belajar siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Falah Diski tahun ajaran 2022/2023 pada materi sistem pencernaan Manusia..