Scene 1

Scene 2

gelombang mekanik yang dihasilkan dari gerakan bolak balik 
dari suatu partikel yang merambat mulai dari partikel tersebut 
menuju ke medium yang lain. Jika bunyi merambat dari kiri ke 
kenan melalui udara maka yang terjadi adalah partikel udara 
dipindahkan secara teratur dari dari kanan ke kiri.

Scene 3

Medium perambatan bunyi berwujud gas, cair, dan padat.

Gelombang yang dibentuk oleh masing-masing medium berupa 
gelombang longitudinal.

Scene 4

Medium Gas
Medium Zat Cair
Medium zat Padat

V = cepat rambat 
gelmbang bunyi
γ = konstanta 
Laplace
R = tetapan umum 
gas
T = Suhu (oK)
M = massa mol gas

V = cepat rambat 
gelmbang bunyi
B = modulus bulk 
zat cair
ρ = massa jenis 
zat cair

V = cepat rambat 
gelmbang bunyi
E = modulus 
young zat padat
ρ = massa jenis 
zat padat

Scene 5

Scene 6

“
Senar atau dawai adalah 
benang dengan ketebalan dan 
bahan tertentu yang dapat 
menghasilkan bunyi ketika kita 
menggetarkannya

Scene 7

Frekuensi ini terjadi ketika senar bergetar tetapi kedua ujung senar 
yang terikat tidak bebas bergerak.

Frekuensi nada harmonik pertama  = frekuensi nada dasar

Nada dasar ini didapat jika senar dipetik pada 
tengah-tengahnya.

Scene 8

Jika dipadukan dengan rumus frekuensi f = v/λ 
maka akan didapatkan frekuensi nada dasar 
dengan rumus (fo) dengan rumus

Scene 9

2.
Frekuensi nada dasar 
atas Senar
Dari percobaan Mersenne

Scene 10

Gelombang stasioner yang terbentuk terdiri dari satu 
gunung dan satu lembah atau 3 buah simpul dan 2 
buah perut.

Frekuensi Nada atas Pertama 
Senar / harmonik kedua

Scene 11

Jika f = v/λ , maka frekuensi dari nada atas pertama (f1) 
dapat di hitung dengan rumus :

Scene 12

Dihasilkan ketika ⅙ panjang senar dari salah satu ujung 
dipetik/digesek.
Nada terbentuk 3 perut dan 4 simpul
=
1,5 gelombang / 3/2 gelombang
12

Frekuensi Nada atas Kedua Senar 
/ harmonik ketiga

Scene 13

Jika f = v/λ , maka frekuensi dari nada atas kedua (f2) 
dapat di hitung dengan rumus :

Scene 14

Scene 15

Nada dasar dibandingkan dengan nada-nada atas, maka 
persamaannya menjadi :

Lalu ruas kanan dikalikan dengan 2l/v, maka persamaannya menjadi :

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa 
perbandingan tersebut merupakan bilangan-bilangan bulat

Naomi Michelle_24_XI MIPA 3_tugasfisika (1)

Scene 1 (0s)

Scene 2 (9s)

Scene 3 (28s)

Scene 4 (39s)

Scene 5 (1m 2s)

Scene 6 (1m 10s)

Scene 7 (1m 20s)

Scene 8 (1m 40s)

Scene 9 (2m 0s)

Scene 10 (2m 8s)

Scene 11 (2m 22s)

Scene 12 (2m 35s)

Scene 13 (2m 51s)

Scene 14 (3m 5s)

Scene 15 (3m 12s)

Scene 16 (3m 34s)

Scene 17 (3m 48s)