AKSI NYATA. MERDEKA BELAJAR. SULASNO, S.Pd SMP NEGERI 3 GANDRUNGMANGU.
MATERI. MODUL 1. MENGENALI DAN MEMAHAMI DIRI SEBAGAI PENDIDIK MODUL 2. MENDIDIK DAN MENGAJAR MODUL 3. MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN MENYELURUH MODUL 4. MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI MODUL 5. PENDIDIKAN YANG MENGANTARKAN KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAAN.
MODUL 1 MENGENALI DAN MEMAHAMI DIRI SEBAGAI PENDIDIK.
A. Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik. Pendidik harus mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid Namun hal yang paling mendasar adalah mengenali diri sendiri--> mengenali kekuatan dan kelemahan diri Kita perlu terus belajar agar bisa menghantarkan murid-murid untuk berdaya dan menjadi manusia merdeka.
Ki Hajar Dewantara. Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung pada orang lain Pendidik bertugas menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Langkah awal sebagai pendidik adalah “Bagaimana memaknai dan menghayati pribadi kita sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar” Murid kita sekarang mempunyai cara belajar yang berbeda dengan kita. Dengan teknologi dalam genggaman, mereka bisa menjangkau pengetahuan sekalipun tanpa kita berika.
Ki Hajar Dewantara. Pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak-anak.
B. Apa Peran Saya Sebagai Pendidik. Hal apa yang membuat kita bersemangat berangkat sekolah Semangat itu yang akan merambat kepada semangat anak didik. Sampai pada saat dewasa mereka akan membawa semangat itu ketika menjadi pemimpin KH Dewantara Mendidik anak sama dengan mendidik rakyat Kehidupan kita saat ini adalah buah dari pendidikan yang kita terima saat kita masih anak-anak.
Peran Pendidik. Merancang, memfasilitasi, dan menilai proses pembelajaran Membentuk masyarakat dan budaya masa depan Apa yang kita berikan akan meninggalkan makna dalam kehidupan anak-anak ketika mereka dewasa.
C. Ingin Menjadi Guru Seperti apa Saya?. Guru yang menyenangkan: bertutur kata lembut, menyimak pendapat murid, menyemangati, memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan Guru yang tidak menyenangkan: memberi rasa takut, intimidasi, mempermalukan murid Guru ideal: Memberikan energi positif kepada murid, membuat murid terus tertarik belajar sampai akhir hayat, membekali murid untuk bisa terus belajar, selamat dan bahagia dan siap hidup dan mengisi zaman.
Refleksi diri. Kolaborasi: Apakah proses belajar kita sudah membantu anak berkolaborasi atau malah berkompetisi? Mandiri: Apakah kita membekali mereka untuk mencari sumber belajar yang kredibel atau hanya menyuapi materi yang ada di buku? Empati: Sudahkan kita berempati pada murid? Selamat dan bahagia: Apakah kita menciptakan suasana belajar yang selamat dan bahagia?.
Ki Hajar Dewantara. Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter) pikiran (intelek) dan tubuh anak Mendidik menyeluruh Mendidik keterampilan berpikir dan mengembangkan kecerdasan batin.
Pendidikan satu abad. Sistem pendidikan perintah dan sanksi merupakan metode pengajaran kolonial yang tanpa sadar menjadi warisan cara guru mendidik murid KH Dewantara menggagas pendidikan yang humanis dan transformatif yang dapat memelihara kedamaian dunia: Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani Pendidikan kultural yaitu pendidikan yang berdasarkan garis bangsa dan budaya. Untuk melengkapi, mempertajam, dan memperkaya kecerdasan pendidikan murid..
Menjadi manusia utuh. Manusia utuh jasmani dan rohani Manusia merdeka yaitu manusia yang dapat memerintah dan menguasai dirinya (mandiri) dan itulah kodrat manusia. Pendidikan atau tuntunan hendaknya mampu memberikan didikan bathin dan lahir. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat dan daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti pikiran dan jasmani.(KH Dewantara).
Mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti. Budi pekerti merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga. Perpaduan cipta(kognitif), rasa(afektif) sehingga menghasilkan karsa(psikomotor) Kejujuran adalah hasil dari wawasan tentang kejujuran (kognitif), perasaan tdk nyaman melihat ketidakjujuran(afektif) dan menghasilkan perilaku jujur (psikomotor) Pendidik harus mampu memahami kodrat murid sebagai individu yang sadar memikirkan, memahami, merasakan, berempati, berkehendak dan bertindak..
Teori konvergensi dan pengaruh pendidikan. Teori konvergensi adalah integrasi antara teori tabularasa dan teori negatif KH Dewantara: Kodrat manusia sebagai suatu kertas yang sudah terisi dengan tulisan-tulisan yang samar dan belum jelas arti dan maksudnya. Pendidikan dapat mempengaruhi bagian inteligible dan bagian biologis murid Kecakapan budi pekerti murid akan bertumbuh dan berkembang.
Selamat dan bahagia. Perspektif pendidik dan murid tidak selalu sama. Pendidik tidak hanya memberikan pengetahuan dan informasi saja. Pendidik harus memberikan pemahaman tentang fungsi dan kegunaan materi pelajaran dalam kehidupan. Fungsi pendidikan adalah mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan kepercayaan kepada murid bahwa di masa depan mereka akan mampu mengisi zamannya..
Sistem Among. Ing ngarso sung tulodho: guru memahami secara utuh tentang apa yang dapat dia bantu kepada murid, menjadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku Ing madyo mangun karso: guru mampu membangkitkan semangat, berswakarsa, dan berkreasi bersama murid dengan membuka dialog dengan murid berperan sebagai narasumber dan perumus Tut wuri handayani: guru memberikan saran dan rekomendasi dari hasil pengamatannya agar murid mampu mengeksplorasi daya cipta, rasa, karsa dan karyanya.
Sistem Among. Momong: merawat dengan penuh ketulusan dan penuh kasih sayang serta mentranformasikan kebiasaan-kebiasaan baik disertai dengan doa dan harapan Among: memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus mengambil hak murid agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesuai dengan dasarnya Ngemong: proses untuk mengamati, merawat dan menjaga agar murid mampu mengembangkan dirinya, bertanggungjawab, dan disiplin berdasarkan nilai-nilai yang telah diperoleh sesuai dengan kodratnya. Murid harus dituntun untuk mengembangkan dirinya sesuai kodrat dan potensinya dengan kasih sayang yang tulus, mendampingi, merawat dan menjaganya serta doa dan harapan untuknya..
Merdeka belajar abad 21. KH Dewantara: tuntunlah murid sesuai zamannya Tuntutan pembelajaran abad 21: menjadi pembelajar sepanjang hayat, membangun konteks diri serta identitas suatu bangsa. Tuntutan kemampuan abad 21: memecahkan masalah, kognitif kompleks, sosial emosional Kompetensi literasi: bahasa, matematika, sains, digital, finansial Kompetensi lain: mengenali diri, mengidentifikasi tahu dan tidak tahu, strategi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pola pikir pembelajar: murid memiliki keyakinan untuk dapat terus berkembang dan berprestasi dengan berusaha secara maksimal.
Membimbing Murid Memperbaiki Bangsa. Mendorong murid untuk mengembangkan keterampilan kerjasama dan gotong royong membantu murid lain yang mengalami kesulitan belajar. Membimbing murid untuk menemukan kesadaran bahwa gotong royong/kerjasama penting dan bermanfaat, secara tidak langsung menanamkan, melestarikan dan memperbaiki budaya bangsa Indonesia.
Mohon diisi lembar refleksi berikut ini. Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya pikir .............., ternyata ................. Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah .................