Koneksi Antar Materi Modul 1.2. REFLEKSI MODEL 4 P.
4 P. 01. Peristiwa. 02. Perasaan. 03. Pembelajaran.
Peristiwa. Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah saat belajar tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Nah di sini guru punya peran penting dalam melaksanakan tujuan pendidikan tersebut. Sedangkan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang memanusiakan dan memerdekakan adalah pendidikan yang berpihak dan menghamba pada murid, ini berkaitan erat dengan nilai yang harus dimiliki oleh guru penggerak yaitu berpusat pada murid. Guru tidak lagi berperan sebagai sumber utama dalam belajar melainkan guru seharusnya berperan sebagai fasilitator yang mendampingi proses pembelajaran dan melayani kebutuhan murid dengan memenuhi hal yang bisa membuat murid tersebut merasa nyaman, dan apabila murid sudah merasa nyaman maka mereka akan bisa berkembang secara optimal..
2. Perasaan. Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan orang tersesat yang tidak tahu jalan dan tidak tahu arah. Melalui pendidikan guru penggerak ini saya merasa menemukan orang yang bisa menuntun saya untuk menemukan jalan dan bisa membimbing saya untuk menemukan ke mana arah yang harus saya tuju. Sekarang hati dan pikiran saya menjadi terbuka bagaimana saya harus memperlakukan anak didik. Saya jadi tahu sampai saat ini banyak nilai guru penggerak yang belum saya miliki dan peran sebagai pendidik yang belum saya laksanakan..
3. Pembelajaran. Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa apa yang sudah saya praktekan di sekolah sudah betul, sudah sesuai dengan kaidah pendidkan dan pengajaran. Sekarang saya berpikir bahwa ternyata masih banyak yang saya benahi. Praktik pendidikan yang saya laksanakan di sekolah masih jauh dari filosofi Ki Hajar Dewantara. Praktik pendidikan yang selama ini saya laksankan terlalu menekankan kognitif, anak dituntut harus pandai, tidak memberi tuntunan sesuai kodrat dan tahap perkembangan anak, tidak holistik, menomorduakan pendidikan sosial dan kultural..
4. Penerapan ke depan (Rencana). Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak adalah : Pengembangan lingkungan belajar yang berpusat pada murid Merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Melakukan diskusi reflektif, kolaboratif dan berbagi pengetahuan yang sudah saya dapatkan dari pendidikan guru penggerak. Menggerakkan komunitas belajar baik di dalam maupun di luar sekolah. Berbagi praktik baik dengan rekan sejawat maupun dengan komunitas belajar. Mengikuti berbagai macam aktivitas yang bermanfaat seperti bergabung dengan organisasi pendidikan yang relevan. Mengembangkan dan mewujudkan visi misi sekolah yang berorientasi pada murid.
THANK YOU.