Hipersensitivitas III & Hipersensitivitas IV

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

Hipersensitivitas III & Hipersensitivitas IV.

Scene 2 (54s)

Daftar Isi. Pengertian. Mekanisme. Terapi. Farmakologi.

Scene 3 (1m 4s)

Pengertian. Reaksi hipersensitivitas merupakan peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya . Reaksi hipersensitivitas juga dikenal sebagai reaksi berlebihan , tidak diinginkan ( menimbulkan ketidaknyamanan dan dapat berakibat fatal) dari sistem kekebalan tubuh . H ipersensitivitas tipe 3 disebut juga penyakit kompleks imun . Kondisi ini terjadi ketika antibodi dan antigen bergabung menjadi satu di bagian tubuh tertentu , misalnya pembuluh darah di kulit , ginjal , dan sendi , hingga menyebabkan peradangan atau kerusakan lokal . Pada kondisi normal, kompleks antigen- antibodi yang diproduksi dalam keadaan banyak dan seimbang hendak dibersihkan dengan beradanya fagosit . Namun , kadang-kadang , kehadiran bakteri , virus , sekeliling yang terkait , atau antigen ( spora fungi , bahan sayuran , atau hewan ) yang persisten hendak membuat tubuh secara otomatis memproduksi antibodi terhadap senyawa asing tersebut sehingga terjadi pengendapan kompleks antigen- antibodi secara terus-menerus ..

Scene 4 (2m 11s)

Lanjutan.... Hipersensitivitas tipe IV dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori berlandaskan waktu awal timbulnya gejala , serta penampakan klinis dan histologis ..

Scene 5 (2m 59s)

Mekanisme. Venus has a beautiful name and is the second planet from the Sun.

Scene 6 (3m 54s)

Terapi. . Suntikan obat dapat memacu pembentukan kompleks imun (1) yang mengaktifkan komplemen jalur klasik (2) komplemen diikat sel mast (3) dan menimbulkan degranulasi dan oleh neutrophil yang keluar dari vaskuler oleh kemotaksis (4) dan melepaskan enzim litik (5)..

Scene 7 (5m 34s)

Reaksi Serum Sickness (Bentuk Sistemik) Sebagai konsekuensi imunisasi pasif pada pengobatan infeksi seperti difteri dan tetanus dengan antiserum asal kuda. Kerusakan patologis pada infeksi korone bakterium dan klostridium disebabkan eksotoksin yang dilepaskan, sedangkan kumannya sendiri tidak invasi dan tidak berarti ..

Scene 8 (6m 25s)

Lanjutan.... Kebanyakan reaksi lambat hipersensitivitas obat dimediasi melalui kerja limfosit T. Kulit menjadi target organ yang umumnya terjadi dengan obat yang responsif terhadap sel T, tetapi organ lain bisa saja terlibat. Diklofenak, sebagaimana beberapa asam karboksil lainnya (obat anti inflamasi nonsteroid), dapat menyebabkan cedera hati melalui sistem imun, dimana dijelaskan dengan metabolisme hepar dan modifikasi selektif protein hepar. Penting untuk diperhatikan, bahwa obat yang sama dapat menimbulkan gejala dan tanda klinis yang berbeda pada individu yang berbeda pula, meskipun obat tersebut diadministrasikan pada dosis dan rute administrasi yang sama. Untuk menstimulasi sel T naif, sel dendritik proses pertama antigen obat. Antigen lalu masuk dan ditranspor ke nodus limfa regional..

Scene 9 (7m 32s)

Untuk berkembangnya respon imun yang efektif, sistem imun innate perlu untuk diaktifkan, menyediakan sinyal maturasi penting, sering ditujukan sebagai sinyal bahaya dimana termasuk obatlangsung atau stres terkait penyakit. Saat tiba di nodus limfa, antigen dipresentasikan ke sel T naif. Sebagai alternatif, beberapa antigen obat bisa secara langsung menstimulasi sel T spesifik pada patogen, kemudian menghindari pengerahan untuk sel dendritik dan sel T. Antigen spesifik sel T bermigrasi ke target organ dan sekali lagi melakukan paparan ulang terhadap antigen, mereka diaktifkan untuk mensekresi sitokin yang meregulasi respon dan sitotoksin (perforin, granzim, dan granulisin) yang mengakibatkan kerusakan jaringan..

Scene 10 (8m 30s)

Farmakologi. Epinephrine dapat digunakan untuk mengobati alergi yang tingkatannya berat ( syok anafilaktik ) dan mengatasi asma akut . Cara kerja obat ini yaitu dengan membuka saluran nafas di paru-paru , sehingga dapat menstimulasi jantung . Epinephrine bekerja dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan dan meningkatkan ketegangan pada pembuluh darah . Obat ini bekerja dengan cepat untuk memicu kerja jantung meningkatkan tekanan darah , melegakan pernapasan , meredakan ruam , dan mengurangi pembengkakan di wajah , bibir , dan tenggorokan . Stabilisator sel mast adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau mengendalikan gangguan alergi tertentu . Mereka memblokir degranulasi sel mast, menstabilkan sel dan dengan demikian mencegah pelepasan histamin [1] dan mediator terkait . Salah satu mekanisme fanmakodinamik yang dicurigai adalah pemblokiran saluran kalsium yang diatur IgE . Tanpa kalsium intraseluler , vesikel histamin tidak dapat menyatu dengan membran sel dan mengalami degranulasi ..

Scene 11 (9m 52s)

Lanjutan.... Chlorpheniramin bekerja dengan cara menghambat kerja hintamin , yaitu senyawa yang bisa menyebabkan munculnya gejala alergi saat seseorang terpapar zat atau bahan pemicu alergi ( alergen ) Dekongestan adalah agonis adrenergik ( simpatomimerik ) Mekanisme aksinya stimulasi dari reseptor α- adrenergik menarik pembuluh darah , sehingga menurunkan pembengkakan pembuluh sinus dan ederna mukosa cetirizine pada konstrikal otot poles seperti pada kondisi spasme bronkos akibat reaksi alergi adalah dengan menginhibisi efek histamin pada otot polos tersebut . Kerja obat terhadap terjadinya vasokonstriktor histamin adalah dengan memberikan efek vasodilator dengan cara mengatasi reseptor H1 pada sel sel endothelial. Cetirizine juga bekerja dengan menghalangi peningkatan permeabilitas kapler , dan edema yang disebabkan oleh pelepasan histamine. Selain itu , kerja obat yang memekan aksi histamin pada saraf akhir , akan mengurangi rasa gatal dan kemerahan pada kulit akibat reaksi alergi . Kompetisi obat dengan histamin yang melepaskan sitokin dan eicosanoids yang bersifat inflamasi , pada reseptor-reseptor H1 di sel-sel efektor akan menurunkan reaksi tersebut.

Scene 12 (11m 26s)

Please keep this slide for attribution. THANKS!.