MOHAMMAD HATTA

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

MOHAMMAD HATTA. KELOMPOK 2 – XI IPS 2.

Scene 2 (19s)

ANGGOTA KELOMPOK. Nadhira Afiqa (26). Mawar Rahma (22).

Scene 3 (44s)

MATERI PEMBAHASAN. Biografi Singkat Moh. Hatta. Pendidikan Moh. Hatta.

Scene 4 (58s)

Biografi Singkat Moh. Hatta. 01.

Scene 5 (1m 6s)

abstract. SIAPA MOHAMMAD HATTA?. Dr. Drs. H. Mohammad Hatta adalah negarawan dan ekonom Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamasikannya pada 17 Agustus 1945..

Scene 6 (1m 36s)

KELUARGA. Pasangan/istri: Siti Rahmiati Hatta ( 1945–1980) Anak: Halida Hatta, Meutia Hatta, Gemala Hatta.

Scene 7 (2m 0s)

KEMATIAN. Meninggal: 14 Maret 1980, Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Dimakamkan: 15 Maret 1980, Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta..

Scene 8 (2m 53s)

Latar Belakang Moh. Hatta. 02.

Scene 9 (3m 1s)

Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama tarekat di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat dan ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902. Namanya, Athar berasal dari bahasa Arab, yang berarti "harum". Athar lahir sebagai anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurrahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar , sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri. Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan. Setelah kematian ayahnya, ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang dari Palembang..

Scene 10 (3m 55s)

Pendidikan Moh. Hatta. 03.

Scene 11 (4m 2s)

PENDIDIKAN. P endidikan: Universitas Erasmus Rotterdam di Belanda. (1921–1932).

Scene 12 (4m 19s)

Perjuangan dan Pergerakan Moh. Hatta. 04.

Scene 13 (4m 27s)

1921 - 1932: Sewaktu di Belanda. Pada tahun 1923, Hatta menjadi bendahara dan mengasuh majalah Hindia Putera yang berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada tahun 1924, organisasi ini berubah nama menjadi Indische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia (PI)). Pada tahun 1926, ia menjadi pimpinan Perhimpunan Indonesia. Sebagai akibatnya, ia terlambat menyelesaikan studi. Di bawah kepemimpinannya, PI mendapatkan perubahan. Pada tahun 1927, ia mengikuti sidang "Liga Menentang Imperialisme, Penindasan Kolonial dan untuk Kemerdekaan Nasional" di Frankfurt. Semua tuduhan tersebut, ia tolak dalam pidatonya "Indonesia Merdeka" (Indonesie Vrij) pada sidang kedua tanggal 22 Maret 1928. Sampai pada tahun 1931, Mohammad Hatta mundur dari kedudukannya sebagai ketua karena hendak mengikuti ujian sarjana, sehingga ia berhenti dari PI. Hatta sendiri merasa perlu untuk menyelesaikan studinya terlebih dahulu. Oleh karenanya, Syahrir terpaksa pulang dan untuk memimpin PNI. Kalau Hatta kembali pada 1932, diharapkan Syahrir dapat melanjutkan studinya) namun demikian ia akan tetap membantu PI..

Scene 14 (5m 54s)

Sekembalinya ia ke tanah air dari Belanda pada tahun 1932, Hatta bergabung dengan Club Pendidikan Nasional Indonesia yang bertujuan untuk membuka mata masyarakat Indonesia tentang dunia politik. Bisa dikatakan, himpunan ini merupakan tandingan dari Perhimpunan Indonesia. Kemudian pada tahun berikutnya, Soekarno diasingkan ke Ende, Flores. Pengasingan ini menuai kritik keras Hatta. Di berbagai media, ia mulai menulis artikel tentang pengasingan. Aksi ini membuat Belanda memusatkan perhatiannya pada Club Pendidikan Nasional Indonesia serta menangkap Hatta dan Syahrir yang merupakan pentolan perhimpunan tersebut untuk kemudian diasingkan..

Scene 15 (6m 46s)

Hatta bersama Syahrir d iasingkan ke Digul, Papua. Pada masa pengasingan di Digul, Hatta rajin membaca buku dan aktif menulis di berbagai surat kabar..

Scene 16 (7m 21s)

Pada 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia kecil yang diketuai oleh Ir. Soekarno yang disebut "Panitia Sembilan". Kemudian pada 9 Agustus 1945, Bung Hatta bersama Bung Karno dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat (Vietnam) untuk dilantik sebagai Ketua dan Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadi peristiwa Rengasdengklok, yaitu peristiwa penculikan Ir. Soekarno dan Moh Hatta yang dilakukan oleh para kalangan pemuda dengan tujuan mempercepat tanggal proklamasi kemerdekaan. Malam harinya, mereka mengadakan rapat untuk persiapan proklamasi kemerdekaan di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 Jakarta. Pertemuan tersebut menghasilkan ketidaksepahaman sehingga hal tersebut meyakinkan mereka berdua untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan tanpa kaitan lagi dengan Jepang..

Scene 17 (8m 22s)

1942-1945: Penjajahan Jepang. Pemerintah Belanda memerintahkan untuk memindahkan orang-orang buangan dari Digul ke Australia, karena khawatir kerjasama dengan Jepang. Hatta dan Syahrir dipindahkan pada Februari 1942, ke Sukabumi setelah menginap sehari di Surabaya dan naik kereta api ke Jakarta. Hatta menanyakan keinginan Jepang datang ke Indonesia. Harada menawarkan kerjasama dengan Hatta. Ia dijadikan penasihat dan diberi kantor di Pegangsaan Timur dan rumah di Oranje Boulevard (Jalan Diponegoro)..

Scene 18 (9m 24s)

1945-1956: Menjadi Wakil Presiden Pertama Indonesia.

Scene 19 (10m 51s)

Setelah mundur dari jabatannya sebagai Wakil Presiden RI pada Desember 1956, kesibukannya kala itu menulis. Hatta jatuh sakit. Ia dirawat di Stockholm , Swedia. Hatta mendapat anugerah Bintang Republik Indonesia Kelas I dari Pemerintah Republik Indonesia. Hatta menjadi anggota Panitia Lima bersama Prof Mr. Soebardjo, Prof Mr. Sunario, A.A. Maramis, dan Prof Mr. Pringgodigdo untuk memberi pemahaman mendalam mengenai butir-butir Pancasila. kesehatannya semakin menurun. Walaupun begitu, semangatnya tetap saja tinggi. Ia masih mengikuti perkembangan politik dunia..

Scene 20 (11m 51s)

TERIMA KASIH !.