Analisis Penyalahgunaan Piutang Pada PT. SUCOFINDO (Persero) Cabang Manado

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

Analisis Penyalahgunaan Piutang Pada PT. SUCOFINDO (Persero) Cabang Manado.

Scene 2 (19s)

Nama Anggota Kelompok :. VINA ASOFA AGUSTIN. 213141514111151.

Scene 3 (38s)

SUB TOPIK :. Definisi Akuntansi. 01. Akuntansi Perusahaan Jasa.

Scene 4 (1m 5s)

DEFINISI AKUNTANSI. 01.

Scene 5 (1m 12s)

DEFINISI AKUNTANSI. Secara garis besar definisi akuntansi adalah suatu proses yang diawali dengan mencatat , mengelompokkan , mengolah , menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan dengan keuangan . Akuntansi juga disebut sebagai bahasa bisnis untuk mengukur hasil kegiatan ekonomi dalam organisasi serta menyampaikan informasi kepada berbagai pihak , termasuk manajemen , investor, kreditor , dan regulator..

Scene 6 (1m 45s)

Weygandt, Kieso , dan Kimmel .. Akuntansi merupakan sebuah bagian sistem informasi yang mengidentifikasi sebuah catatan dan mengkomunikasikan insiden ekonomi pada suatu organisasi terhadap pengguna yang berkepentingan ..

Scene 7 (2m 12s)

Sugiarto. Didalam dunia usaha , ilmu akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi perusahaan tersebut , apabila ilmu akuntansi pada perusahaan diterapkan dengan baik , maka perusahaan dapat lebih professional dan bijaksana dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambli benar-benar menunjang keberhasilan usaha ..

Scene 8 (2m 41s)

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA. 02.

Scene 9 (2m 48s)

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA. Siklus akuntansi perusahaan jasa diawali dengan terjadinya transaksi , dengan tindak lanjut menganalisis bukti transaksi , mencatat ke dalam jurnal umum , mengelompokkan ke dalam buku besar , merangkum ke dalam neraca saldo , mengikhtisarkan ke dalam kertas kerja , menyajikan dalam laporan keuangan berupa laporan rugi / laba , perubahan modal, neraca dan arus kas..

Scene 10 (3m 24s)

TAHAP AKUNTANSI :. TAHAP PENCATATAN. TAHAP PENGIKHTISARAN.

Scene 11 (4m 38s)

PIUTANG. 03.

Scene 12 (4m 47s)

DEFINISI PIUTANG. Piutang adalah suatu hak pembayaran milik perusahaan terhadap suatu pihak karena telah menerima produk / jasa tapi belum membayarnya dengan lunas . Dalam dunia akuntansi , pengertian piutang adalah hak pembayaran yang legal ditagih atas produk / jasa dengan pembayaran tidak tuntas di periode tutup buku . Piutang merupakan jenis aktiva yang termasuk dalam aset lancar ..

Scene 13 (5m 24s)

AKUNTANSI PIUTANG USAHA. Akuntansi piutang usaha berpedoman pada sistem akuntansi yang biasanya digunakan . Untuk itu setiap transaksi harus dilakukan pencatatan piutang dengan tujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur . Mutasi piutang ini disebabkan oleh transaksi penjualan kredit , penerimaan pelunasan dari debitur , retur penjualan dan penghapusan piutang ..

Scene 14 (5m 59s)

JENIS – JENIS PIUTANG :. 1. Piutang Dagang / Piutang Usaha Piutang dagang berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam operasi usaha normal. Jangka waktu piutang dagang / usaha kurang dari 1 tahun ( 2/10 , n/30 ) 2. Piutang Wesel Yaitu janji terrulis yang dibuat oleh pihak debitor kepada pihak kreditor untuk membayar sejumlah uang seperti yang tertera dalam surat janji pada waktu yang telah ditentukan dimasa yang akan datang jangka waktu piutang wesel paling sedikit 60 hari . 3. Piutang Lain-Lain Piutang lain – lain meliputi pinjaman kepada pejabat perusahaan , pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan usaha . Jangka waktunya lebih dari 1 tahun atau termasuk dalam piutang jangka Panjang..

Scene 15 (7m 12s)

PENGAKUAN PIUTANG DAGANG. Piutang dagang diakui dan dicatat pada saat : Perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya penjualan kredit Terjadinya retur dan potongan penjualan / diskon Adanya pelunasan.

Scene 16 (8m 10s)

DISKON PENJUALAN. Diskon diberikan dalam potongan penjualan karena pembayaran dilakukan pelanggan lebih cepat dari tanggal yang sudah ditentukan , dinyatakan dalam bentuk 2/10, n/30 artinya akan diberikan diskon penjualan sebesar 2% jika membayar sampai dengan 10 hari dan harus dilunasi dalam waktu 30 hari ..

Scene 17 (8m 51s)

Piutang usaha tak tertagih biasanya diakui sebagai kerugian piutang . Untuk menentukan kerugian piutang usaha dapat dilakukan dengan 2 metode , yaitu metode penghapusan langsung dan metode cadangan . Metode penghapusan langsung , untuk metode ini tidak ada jurnal yang dibuat sampai suatu akun khusus telah ditetapkan secara pasti tidak tertagih . M etode cadangan menggunakan estimasi atau perkiraan piutang tak tertagih dari semua penjualan kredit atau dari total piutang usaha yang beredar ..

Scene 18 (9m 45s)

PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG. Pada pengendalian internal untuk piutang harus menghasilkan suatu kepastian pada semua transaksi piutang telah dibukukan dan dapat dipertanggung jawabkan . Adanya pengendalian internal yang dilakukan perusahaan mayoritas sudah memenuhi kelayakan tetapi masih kurang efektif . Pengendalian internal terhadap piutang dimulai dari penerimaan order penjualan , kemudian ke persetujuan atas order, persetujuan pemberian kredit , pengiriman barang , pembuatan faktur , verifikasi faktur , pembukuan piutang , penagihan piutang , yang akhirnya akan mempengaruhi saldo kas atau bank..

Scene 19 (10m 54s)

PEMBAHASAN STUDY CASE. 04.

Scene 20 (11m 2s)

PEMBAHASAN STUDY CASE. PT Sucindo memiliki kebijakan dalam penanganan order, piutang , penagihan dan atas piutang tak tertagih . Berdasarkan gambar diatas , dapat dilihat bahwa proses pertama adalah adanya permintaan dari pelanggan yang akan dikonfirmasi dengan melihat berapa jumlah nominal atas order tersebut.

Scene 21 (11m 55s)

Kebijakan PT Sucofindo untuk penerimaan order adalah sebagai berikut : 1. Order Rp. 0 – Rp. 9.999.999,- harus langsung pelunasan . 2. Order diatas Rp. 10.000.000,- memerlukan uang muka sebesar 30%.

Scene 22 (12m 20s)

Pencatatan akuntansi saat menerima order sebesar Rp. 4.000.000,- ( tanpa uang muka ) adalah sebagai berikut : Saat pembuatan tagihan : Piutang Usaha Rp. 4.400.000,- Pendapatan Jasa Rp. 4.000.000,- PPN Keluaran Rp. 400.000,- Saat Pelunasan oleh pelanggan : Kas Rp. 4.400.000,- Piutang Usaha Rp. 4.400.000,-.

Scene 23 (12m 51s)

Pencatatan akuntansi oleh PT Sucofindo saat menerima uang muka , misalkan order sebesar Rp. 50.000.0000,- adalah sebagai berikut : Uang muka yang diperlukan 30% x Rp. 50.000.000,- = Rp. 15.000.000,- Kas Rp. 16.500.000,- Uang Muka Penjualan Rp. 15.000.000,- PPN Keluaran Rp. 1.500.0000,- Saat membuat tagihan : Piutang Usaha Rp. 50.000.000,- Pendapatan Jasa Rp. 50.000.000,- PPN Keluaran Rp. 5.000.000,- Saat menerima pelunasan : Kas Rp. 38.500.000,- Uang Muka Penjualan Rp. 15.000.000,- PPN Keluaran Rp. 1.500.000,- Piutang Usaha Rp. 55.000.000.

Scene 24 (14m 17s)

Dalam pencatatan piutang tak tertagih PT Sucofindo menggunakan metode tidak langsung ( cadangan kerugian piutang ), jika ada piutang yang setelah melalui pertimbangan ternyata benar tidak dapat ditagih maka akan dihapuskan , namun seandainya suatu hari piutang yang telah dihapuskan tersebut ternyata dapat dibayar , PT Sucofindo mengakuinya sebagai pendapatan lain-lain..

Scene 25 (14m 46s)

EVALUASI. 05.

Scene 26 (14m 54s)

Jika order dibawah Rp. 10.000.000,- maka pencatatan yang dilakukan sudah tepat , hal ini pun dapat mendorang agar perputaran uang cepat sehingga dapat digunakan untuk modal. Untuk order diatas Rp. 10.000.000,- secara metode juga sudah tepat , dengan permintaan uang muka 30% akan mengurangi resiko piutang 100% tidak dapat ditagih , namun ada yang perlu diperbaiki untuk pencatatan secara akuntansinya ..

Scene 27 (15m 27s)

EVALUASI. Pencatatan seharusnya adalah sebagai berikut : Saat menerima order sebesar Rp. 50.000.000,-, uang muka yang harus dibayar adalah Rp. 50.000.000 x 30% = Rp. 15.000.000,-. Jurnalnya : Kas Rp. 16.500.000,- Uang Muka Penjualan Rp. 15.000.000,- PPN Keluaran Rp. 1.500.0000,- Saat membuatkan tagihan : Piutang Usaha Rp. 38.500.000,- Uang Muka Penjualan Rp. 15.000.000,- PPN Keluaran Rp. 3.500.000,- Penjualan Rp. 50.000.000,-.

Scene 28 (16m 18s)

Jika saat membuatkan tagihan tidak langsung dikurangi uang mukanya , maka PPN Keluaran akan menjadi lebih besar . Secara perpajakan maka akan dianggap ada PPN keluaran sebesar Rp. 5.000.000 yang masih harus dibayar , bukan Rp. 3.500.000. Namun jika uang muka ini langsung mengurangi jumlah tagihan maka PPN Keluaran yang muncul adalah sebesar Rp. 3.500.000,-. Resiko lupa akan adanya uang muka pun akan semakin tinggi jika terjadi uang muka dibayarkan di tanggal 31 akhir bulan sedangkan tagihan dibuat di bulan berikutnya , jika ini terjadi maka akan muncul saldo yang menggantung baik piutang maupun uang muka penjualan . Namun , jika saat membuatkan tagihan langsung dikurangi uang muka yang diterima maka kesalahan ini dapat dihindari . Hal kedua yang perlu diperbaiki adalah metode pencatatan saat piutang yang dihapuskan ternyata dapat dibayar dan dilunasi pelanggan baik sebagian maupun seluruhnya . PT Sucofindo mengakui sebagai pendapatan lain – lain, jika hal ini terjadi . Secara perpajakan , kita bisa melihat bahwa PT Sucofindo mengakui PPN keluaran yang berarti PT Sucofindo adalah PKP ( Pengusaha Kena Pajak ), yang berarti setiap adanya penjualan atau pendapatan maka harus dibuatkan faktur pajak ..

Scene 29 (17m 49s)

Pengakuan sebagai pendapatan lain-lain akan membuat piutang yang telah dihapuskan dan dibayar kembali ini akan menjadi objek pajak , sehingga akan terkena PPN keluaran lagi , padahal ini sudah dikenakan PPN Keluaran saat pertama kali dibuatkan faktur penjualan . Walaupun PT Sucofindo dapat membuktikan bahwa ini adalah piutang lama yang dihapuskan namun dapat dibayar oleh pelanggan ( untuk menghindari denda PPN dan faktur pajak ), akan membutuhkan waktu dan proses yang cukup menyita waktu dan biaya untuk pembuktian jika hal ini dianggap sebagai objek pajak oleh KPP. Belum lagi jika ternyata faktur asli hilang karena dokumentasi yang kurang rapi , KPP yang baru bertanya setelah 4-5 tahun , maka hal ini akan menjadi suatu masalah di masa mendatang . Untuk menghindari kesalahan dalam penanganan uang muka dan piutang ini , maka PT Sucofindo lebih baik mengevaluasi kembali kebijakan perusahaan dan mempertimbangkan saran untuk mengganti dalam hal pencatatan uang muka dan pencatatan piutang yang dihapuskan namun dapat dibayar kembali oleh pelanggan ..

Scene 30 (19m 7s)

KESIMPULAN & SARAN. 06.

Scene 31 (19m 49s)

KESIMPULAN. Dari analisis yang dilakukan terhadap PT Sucofindo , ada beberapa hal yang bisa disimpulkan , yaitu : 1. Sucofindo memiliki kebijakan dalam penanganan dalam penanganan order, piutang , penagihan dan atas piutang tak tertagih . Kebijakan PT Sucofindo untuk penerimaan order adalah sebagai berikut : Order Rp. 0 – Rp. 9.9999.999,- harus langsung pelunasan . Order diatas Rp. 10.000.000,- memerlukan uang muka sebesar 30% 2. Hasil perhitungan Collection Period PT. SUCOFINDO (Persero) Cabang Manado menunjukkan bahwa bagian penagihan bisa mengumpulkan piutang sampai menjadi kas dalam waktu dibawah 20 hari yaitu diatas target ketentuan syarat pembayaran perusahaan selama 30 hari ..

Scene 32 (20m 59s)

KESIMPULAN. 3. Dari hasil perhitungan penyisihan piutang usaha berdasarkan umur piutang , semakin tinggi umur piutang , besarnya kemungkinan jumlah piutang tak tertagih akan semakin besar . 4. Dalam pencatatan piutang tak tertagih PT Sucofindo menggunakan metode tidak langsung ( cadangan kerugian piutang ), jika ada piutang yang setelah melalui pertimbangan ternyata benar tidak dapat ditagih maka akan dihapuskan , namun seandainya suatu hari piutang yang telah dihapuskan tersebut ternyata dapat dibayar , PT Sucofindo mengakuinya sebagai pendapatan lain-lain. 5. Untuk menghindari kesalahan dalam penanganan uang muka dan piutang ini , maka PT Sucofindo mengevaluasi kembali kebijakan perusahaan dan mempertimbangkan saran untuk mengganti dalam hal pencatatan uang muka dan pencatatan piutang ..

Scene 33 (21m 59s)

SARAN. Dari analisis dan kesimpulan yang telah dibuat , maka kepada PT.Sucofindo (Persero) Cabang Manado, saran yang dapat diberikan kepada PT. Sucofido yaitu : 1. Agar pihak perusahaan dapat mempertahankan kinerja yang selama ini berjalan dengan baik , sebaiknya dalam hal pengelolaan piutang usaha dilakukan pencatatan khusus agar selanjutnya tidak terjadi penyisihan piutang yang menyebabkan saldo menjadi kecil.

Scene 34 (22m 35s)

SARAN :. 2. Agar perusahaan selalu konsisten dalam melaksanakan prosedur penerimaan order dengan uang muka 30% untuk nilai jasa diatas RP 10.000.000 dan pembayaran lunas dimuka sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk nilai jasa dibawah Rp 10.000.000. Karena kehijakan perusahaan yang seperti itu mampu untuk menghindari terjadinya piutang tak tertagih . 3. Agar bagian penagihan selalu konsisten dalam melaksanakan prosedur penagihan piutang , sebaiknya bagian pengelolaan penagihan dan piutang terjadwal dalam mengevaluasi kebijakan dan mempertimbangkan saran dari pihak yang terkait dengan Pt Sucofindo (Persero)..

Scene 35 (23m 28s)

TERIMA KASIH !.