MONSTRASI KONSTEKTUAL Pendidikan yang Berpihak pada Murid Rohiman SD Negeri 2 Purwantoro (CGP ANGKATAN 7 KABUPATEN WONOGIRI) rohiman35@guru.sd.belajar.id.
genali diri dan perannya sebagai pendidik. Sebagai guru kita harus tahU apa kekuatan dan kelemahan yang kita miliki. LalU bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk mendidik murid-murid. Sebagai guru harus terus berinovasi dalam mengemban tugas. GurU harus terus mengembangkan diri, terutama teori- teori pembelajaran maupun praktik- praktik baik dalam pembelajaran. Nilai dan peran sebagai guru sangatlah penting untuk keberhasilan proses pembelajaran. rohiman35@guru.sd.belajar.id.
endidik dan mengajar- enurut Ki Hajar Dewantara, mendidik dan mengajar adaLah proses memanusian manusia. GUrt-J selayaknya tukang Ukir kayu. GUrU harus tahU dan memahami betul terkait dengan kayu yang diukirnya. Bedanya gt-Jrt-J yang di Ukir adalah manusia yang memiliki jiwa dan raga. Sehingga harus memerdekakan manusia dari segaLa aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani maupun rohani. Hakekat belajar adalah belajar tanpa henti. Sampai kapanpun kita harus terus belajar. GUrU harus terus bergerak, berubah , berinovasi serta mengembangkan diri. Hal ini penting dilakukan gt-Jrt-J dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan belajar murid. rohiman35@guru.sd.belajar.id.
Mendampingi murid dengan utuh dan menyeluruh. A. Kodrat Keadaan Pendidikan itu sangat dinamis, menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. B. Kodrat Alam Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di perkotaan, pedesaan, pantai, gunung dan lain sebagainya. Sebagai guru harus memahami kodrat alam dan memberikan pengalaman-pengalaman belajar di mana murid tinggal. Setiap murid dibekali dengan bakat dan minat yang berbeda. Sebagai guru harus mampu untuk menggali terkait minat dan bakat muridnya, mengarahkan dan mengembangkan sehingga sang murid mampu meraih kebahagiaan hidupnya Lahir dan batin (wellbeing) C. Kodrat Zaman Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak dapat kita cegah. Zaman terus berubah, cara mendidik dan mengajarpun harus menyesuaikan dengan situasi saat ini. Sebagai gur dituntut untuk bisa mendidik dan mengajar murid sesuai dengan perubahan zaman. rohiman 5@guru.sd.beLaj.
Azas Trikon Azas Trikon yang pertama adalah kontinuitas, maksudnya tidak melupakan akar nilai budaya. Dalam pembelajaran diselipkan nilai-nilai budaya positif yang ada dalam masyarakat. Pendidikan sebagai upaya untuk menjadikan manusia menjadi insan yang berbudaya. Nilai budaya adiluhur akan terjaga dengan proses pendidikan yang dijalankan. Azas Trikon yang kedua adalah konvergensi, maksudnya pendidikan harus memanusiakan manusia.Dalam pembelajaran guru harus menghargai dan memberikan apresiasi kepada semua murid, sekecil apapun prestasi yang ditunjukkan. Sistem among berusaha untuk menggaLi potensi murid, mengarahkannya, mengapresiasi setiap pertumbuhan murid, sehingga murid merasa dihargai keberadaannya Lahir dan batin Azas trikon yang ketiga adalah konsentris. Pendidikan itu harus menghargai keberagaman dan kemerdekaan murid.Azas konsentris ini harus kita terapkan dalam setiap pembelajaran. rohiman35@guru.sd.belajar.id.
Mendidik dan melatih kecerdasan. Setiap murid memiliki kecerdasan berfikir masing-masing. Kecerdasan berfikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid. Dalam mengembangkan kecerdasan berfikir ini tidak hanya dikembangkan di sekolah tetapi juga dikembangkan di rumah dan lingkungan masyarakat. Sebagai guru harus memahami cara mangasah dan mengembangak kecerdasan berfikir bagi murid. Trisentra pendidikan harus terus terhubung. Tri sentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat yang memiliki peranan penting dalam menumbuh kembangkan murid. Fungsi pendidikan adalah mengembangkan potensi bawaan murid yang positif dan menyamarkan potensi bawaan yang negatif..
didikan yang mengantarkan eselamatan dan kebahagian. Pendidikan seharusnya dapat mengantarkan murid untuk keselamatan dan kebagahagiaan hidupnya. Guru tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya. Patrap triloka ki Hadjar Dewantara memiliki nilai yang sangat dalam bagi seorang pendidi. Ing Ngarsa sung Tuladha, berarti sebagai guru harus bisa menjadi teladan yang baik terkait sikap dan budi pekertinya sehari-hari terhadap murid. Ing Madya Mangun Karsa, berarti sebagai guru harus bisa membangun semangat kepada murid untuk belajar dan berbuat kebaikan. Tut Wuri Handayani, berarti sebagai guru harus bisa memberikan dorongan kepada murid untuk senantiasa belajar hal-hal yang bermanfaat..