Name: Pencegahan HIV/AIDS di Rongga Mulut
Uploaded: 2022-10-03
Duration: 4 min 29 s
Description: Pencegahan HIV/AIDS di Rongga Mulut. KELOMPOK C2 IKGMP.

Pencegahan HIV/AIDS di Rongga Mulut. KELOMPOK C2 IKGMP. 

Scene 1

ANGGOTA. RAMADHAN WASKITA. RAMADHAN WASKITA. LULUK NADZIFAH R. 

Scene 2

GEJALA HIV/ AIDS DI RONG G A MULUT. GEJALA HIV/ AIDS DI RONG G A MULUT. 

Scene 3

CARA PENCEGAHAN HIV/ AIDS DI RONGGA MULUT

Apa itu HIV?. Human Immunodeficiency Virus Virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh dalam melawan infeksi sehingga seseorang menjadi lebih rawan terkena infeksi & penyakit.. 

Scene 4

Human Immunodeficiency Virus Virus yang menyerang sel-sel yang membantu tubuh dalam melawan infeksi sehingga seseorang menjadi lebih rawan  terkena  infeksi & penyakit.

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). 

Scene 5

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)

HIV tidak bisa dihilangkan & tidak memiliki obat yang efektif. 

Scene 6

HIV tidak bisa dihilangkan &  tidak memiliki obat yang efektif

Scene 7

. T idak ada gejala yang terlihat segera setelah infeksi awal. Namun beberapa orang memiliki gangguan kelenjar yang menyebabkan efek seperti demam yang dapat terjadi selama seroconversion. Seroconversion adalah pembentukan antibodi terhadap HIV yang biasanya terjadi antara 6 minggu dan 3 bulan setelah infeksi terjadi.. 

Scene 8

T idak ada gejala yang terlihat segera setelah infeksi awal. Namun beberapa orang memiliki gangguan kelenjar yang menyebabkan efek seperti demam yang dapat terjadi selama seroconversion.  Seroconversion  adalah pembentukan antibodi terhadap HIV yang biasanya terjadi antara 6 minggu dan 3 bulan setelah infeksi terjadi.

Tes HIV bantu mendeteksi keberadaan virus HIV. AIDS dikenali berdasarkan beberapa infeksi yang dikelompokkan oleh World Health Organization (WHO), sebagai berikut:. 

Scene 9

Tes HIV  bantu mendeteksi keberadaan virus HIV.  AIDS dikenali berdasarkan beberapa infeksi yang dikelompokkan oleh World Health Organization (WHO), sebagai berikut:

Tahap I:   tidak ada gejala  apapun & tidak dikategorikan sebagai AIDS Tahap II:  ruam & infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tak   sembuh-sembuh Tahap III:  diare kronis yang tidak jelas penyebabnya >1 bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru Tahap IV:  Infeksi Toksoplasmosis pada otak, Infeksi Jamur pada tenggorokan, saluran pernafasan, batang saluran paru-paru atau paru-paru dan kanker sel endotel/Sarkoma Kaposi

GEJALA DI RONGGA MULUT. Tanda atau gejala pada rongga mulut yang pertama kali timbul adalah lesi kandidiasis oral berhubungan dengan tingkat progresifitas yang lebih parah kearah kematian, sementara itu adanya pembesaran kelenjar parotis dihubungkan dengan tingkat progresifitas yang lebih lambat. Tipe lesi oral pada pasien dengan infeksi HIV disebabkan oleh jamur, virus, infeksi bakteri, neoplasma ataupun idiopatik.. 

Scene 10

Tanda atau gejala pada rongga mulut yang pertama kali timbul adalah  lesi kandidiasis oral  berhubungan dengan tingkat progresifitas yang lebih parah kearah kematian, sementara itu adanya  pembesaran kelenjar parotis  dihubungkan dengan tingkat progresifitas yang lebih lambat. Tipe lesi oral pada pasien dengan infeksi HIV disebabkan oleh jamur, virus, infeksi bakteri, neoplasma ataupun idiopatik.

Terdapat 4 tipe mayor kandidiasis oral:. Adanya plak berwarna putih krim atau kuning. 

Scene 11

Adanya plak berwarna putih krim atau kuning

Adanya plak putih yang tidak mudah dihilangkan berlokasi di mukosa bukal

Lesi Kemerahan. M ungkin terlihat sebagai area bernoda pada mukosa bukal. 

Scene 12

M ungkin terlihat sebagai area bernoda pada mukosa bukal

Sudut bibir pecah-pecah dan berhubungan dengan plak putih yang kecil

Herpes simpleks virus (HSV). Sariawan berulang yang sangat sakit pada langit-langit dan lidah. 

Scene 13

Sariawan berulang yang sangat sakit pada langit-langit dan lidah

Treponema vicenti Fusobacterium nucleatum Actinobacillus actinomycetemcomitans. 

Scene 14

Treponema vicenti Fusobacterium nucleatum Actinobacillus actinomycetemcomitans

menyebabkan  radang gusi  yang  umum terjadi pada pasien dewasa

Gejala: Berdarah saat  menggosok gigi Rasa sakit dan halitosis Gusi antara gigi & tepi gigi berwarna merah, bengkak, atau kuning keabu-abuan karena mati

PENCEGAHAN HIV/AIDS. di Rongga Mulut. SCREENING (PEMERIKSAAN). 

Scene 15

Melakukan pemeriksaan  kesehatan gigi dan mulut  setiap 6 bulan sekali.  Data pasien yang sedang dilakukan perawatan oleh dokter gigi harus jelas sehingga rencana perawatan dapat terlaksana dengan baik (Chaudhary  et al,  2020)

di Rongga Mulut. Pencegahan Manifestasi HIV/ AIDS. 

Scene 16

Menggosok gigi 2x sehari yaitu sesudah makan pagi dan sebelum tidur Mengurangi konsumsi makanan yang terlalu manis dan lengket Menggunakan sikat gigi yang berbulu sedang (medium) Mengkonsumsi buah-buahan yang berserat dan yang mengandung air sebagai pencuci mulut Kontrol ke dokter gigi setiap enam bulan sekali

Pencegahan Manifestasi HIV/AIDS di Rongga Mulut pada ANAK. 

Scene 17

Pencegahan Manifestasi HIV/AIDS  di Rongga Mulut pada ANAK

Anak dengan HIV memiliki  kemungkinan lebih tinggi  terkena penyakit jaringan mulut keras dan lunak karena sistem kekebalan tubuh yang terganggu

Pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin  Kesehatan mulut perlu selalu dipelihara dan ditingkatkan untuk membantu asupan nutrisi yang baik Kerjasama yang baik antara dokter gigi, dokter anak, dan orang tua anak

Pencegahan HIV/AIDS di Rongga Mulut

Scene 1 (0s)

Scene 2 (10s)

Scene 3 (57s)

Scene 4 (1m 11s)

Scene 5 (1m 24s)

Scene 6 (1m 32s)

Scene 7 (1m 41s)

Scene 8 (1m 49s)

Scene 9 (2m 7s)

Scene 10 (2m 34s)

Scene 11 (2m 55s)

Scene 12 (3m 9s)

Scene 13 (3m 23s)

Scene 14 (3m 36s)

Scene 15 (3m 52s)

Scene 16 (4m 10s)

Scene 17 (4m 30s)

Scene 18 (4m 50s)