[PGSD]-[MediaPPT]-[Modul 1 Kb 3].pptx

Published on Slideshow
Static slideshow
Download PDF version
Download PDF version
Embed video
Share video
Ask about this video

Scene 1 (0s)

[Audio] http://www.free-powerpoint-templates-design.com Teks Nonfiksi Oleh: Prof. Tatat Hartati, M. Ed, Ph. D. Universitas Pendidikan Indonesia.

Scene 2 (22s)

[Audio] D D D D D DEFINISI TEKS NONFIKSI Sumarjo dan Saini (1997) Teks nonfiksi merupakan jenis sastra nonimajinatif yang disusun tidak berdasarkan cerita rekaan. Trim (2014) Teks nonfiksi ialah tulisan berbasis data dan fakta sebenarnya disajikan dengan gaya bahasa formal atau nonformal berupa argumentasi, eksposisi, atau deskripsi. Tarigan (1991) Teks nonfiksi ialah yang tidak hanya bersifat realitas namun juga bersifat aktualitas..

Scene 3 (1m 18s)

[Audio] Perbedaan teks nonfiksi, faksi, dan fiksi Cerita nyata dengan tidak menyamarkan para pelaku cerita yang ada di dalamnya. Contoh: biografi, autobiografi, kisah nyata, memoar, dan cerita-cerita dari kitab suci. Teks yang disusun berdasarkan data valid tentang pengetahuan tanpa mengurangi isi data tersebut. Contoh: buku referensi, buku petunjuk/panduan, buku pelajaran, ensiklopedia, directory, dan peta. Karya sastra yang berisi cerita rekaan bukan berdasarkan kejadian nyata. Contoh: cerita fantasi, dongeng, legenda, dll. Teks faksi Teks nonfiksi Teks fiksi.

Scene 4 (2m 18s)

[Audio] Perbedaan menulis teks nonfiksi di Sekolah dasar Contoh: menuliskan pengalaman menggunakan kalimat sederhana dengan huruf sambung, menulis karangan pendek tentang kegiatan anggota keluarga, dan menulis cerita sederhana tentang kesukaan dan ketidaksukaan Menekankan pada keterampilan menulis yang lebih kompleks dan aplikatif Contoh: membuat ringkasan, menulis teks prosedur, menulis deskripsi, menulis surat, menyusun laporan sederhana, meringkas subbab buku, menulis pengalaman pribadi, membuat iklan dan menulis surat resmi. Kelas Rendah Kelas Tinggi Menekankan pada hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan siswa.

Scene 5 (3m 15s)

[Audio] Diperlukan format baku yang akan menajdi acuan (ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi, menambahkan gambar atau ilustrasi). 4. Mengedit Koreksi terhadap keseluruhan karangan. 3. Merevisi Menjabarkan ide ke dalam bentuk tulisan yang dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf menjadi satu karangan yang utuh. 2. Menulis 1 2 3 4 5 Tahap Proses Menulis Menemukan ide gagasan yang akan dituangkan, menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan. 1. Pramenulis Menyampaikan hasil tulisan kepada publik dalam bentuk cetakan, noncetakan, atau keduanya. 5. Mempublikasikan.

Scene 6 (4m 34s)

[Audio] 5. Surat 1. Esai 2. Teks Reviu 4. Teks Narasi Sejarah 3. Artikel Ilmiah 1 2 3 5 4 Lima Contoh Teks Nonfiksi.

Scene 7 (5m 12s)

[Audio] Esai dapat membuat belajar tiga hal penting, yakni: 1. Mengeksplorasi area kajian dan menyampaikan penilaian mengenai sebuah isu, 2. Merangkai argumen untuk mendukung penilaian tersebut berdasarkan pada nalar dan bukti, dan 3. Menghasilkan esai yang menarik dan memiliki struktur koheren. (Mc Clain & Roth, 1999) a. Struktur b. Fungsi c. Kaidah Kebahasaan Tulisan lepas yang lebih luas dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai sebuah topik 1. Esai Kembali.

Scene 8 (6m 9s)

[Audio] a. Struktur Kembali. . . . a. Struktur. Pendahuluan- Latar belakang/ situasi terkini terkait topik- Alasan rnengapa toptk yang diangkat sesuatu yang penting Perkenalan melalui thesis statenøent Bagian Inti: Pengernbangan topik yang disarnpaikan pada thesis statement Di.kemas dala.m pikiran uta.m.a dan pikiran penunjang sesuai topik yang dikernbangkan Kesirnp ulan: Penguatan/ penekanan kembali topik yang disaznpaikan pada thesis statement Ringkasan inti topik yang telah dibahas Dapat berisi satu atau lebih Urnurnnya tiga paragraf atau Berisi satu atau lebih paragraf.

Scene 9 (6m 29s)

[Audio] Persuasi 3 2 1 Eksploratif Explain (Penjelasan) 4 5 6 Explain (Perbandingan) Showing (Pertunjukan) Describe (Penjelasan) b. Fungsi Kembali.

Scene 10 (7m 6s)

[Audio] 1 Sesuai standar atau kidah kebahasaan yang dibakukan. Kaidah tersebut meliputi kaidah ejaan bahasa indonesia (EBI), tata bahasa baku, dan kamus umum bahasa indonesia Kata baku 3 Makna lugas atau donotatif adalah makna yang sesuai dengan konsep asalnya Makna Lugas 2 Kelengkapan, kelogisan, kesepadanan, kesatuan, kehematan, Kalimat efektif c. Kaidah Kebahasaan Kembali.

Scene 11 (7m 51s)

[Audio] Struktur a. Fungsi b. Kaidah Kebahasaan c. 2. Reviu Upaya untuk membaca secara seksama kemudian melakukan evaluasi terhadap buku/bab buku/artikel yang dibaca tersebut, dengan tujuan menilai dan memberikan rekomendasi apakah buku/bab buku/artikel tersebut layak untuk dibaca atau tidak. Kembali.

Scene 12 (8m 24s)

[Audio] 2 Ringkasan Uraian pendek mengenai isi argumen dari buku/bab buku/artikel. 3 Inti Reviu Inti pembahasan buku/bab buku/artikel yang merupakan analisis kritis dari aspek pokok yang dibahas dalam buku/bab buku/ artikel itu. 4 Simpulan Berisi evaluasi ringkas atas kontribusi buku/bab buku/artikel secara keseluruhan terhadap perkembangan topik yang dibahas, terhadap pemahaman pereviu, dan perkembangan keilmuan. 1 Pendahuluan Berisi identifikasi buku atau bab buku, atau artikel (penulis, judul, tahun publikasi, dan informasi lain yang dianggap penting). a. Struktur Kembali.

Scene 13 (9m 28s)

[Audio] 1. Menunjukan pandangan atau penilaian penulis reviu terhadap buku/bab buku/atau artikel 2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelayakan yang dimiliki buku/bab buku/artikel b. Fungsi 3. Membantu pembaca untuk mengetahui isi buku/bab buku/artikel 4. Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelebihan dan kekurangan buku/bab buku/artikel yang di reviu 5. Mengetahui perbandingan buku/bab buku/artikel dengan karya lain yang sejenis 6. Memberikan informasi yang komprehensif tentang buku/bab buku/artikel yang di reviu 7. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku/bab buku/artikel yang direviu pantas untuk dijaidkan refrensi atau tidak 8. Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan antara buku/bab buku/artikel dengan buku sejenis lainnya 9. Memberikan pertimbangan bagi pembaca sebelum memutuskan untuk memilih, membeli dan menikmati buku atau artikel. Kembali.

Scene 14 (11m 1s)

[Audio] 1 2 3 4 5 c. Kaidah Kebahasaan 4 5 6 7 8 Kembali Penggunaan istilah Penggunaan sinonim dan antonim Penggunaan frasa kata benda (nomina) Penggunaan frasa kata kerja (verba) Penggunaan kata ganti (pronomina) Penggunaan kata hubung (konjungsi) Penggunaan preposisi Penggunaan kalimat Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perban dingan) Menggunakan kata kerja material dan relasional.

Scene 15 (12m 8s)

[Audio] 3. Artikel Ilmiah Artikel ilmiah adalah bentuk tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan disajikan secara ringkas dari hasil penelitian aslinya. Kembali a. Struktur b. Tujuan & Fungsi c. Kaidah Kebahasaan.

Scene 16 (12m 35s)

[Audio] a. Struktur Kembali. . . Artikel Berhasis Penelitian I Abstrak Pendahuluan 2 Metcxle Pcnclitian 3 Tcmuan Penelitian 4 5 Kesimpulan, Rekomendasi, 6 1m likasi I 2 3 4 5 6 Artikel Berbasis Ka 'ian Pustaka Abstrak Pendahuluan Konse A Konse B Konse C....dst Rekomcndasi, 1m likasi.

Scene 17 (12m 48s)

[Audio] Memecahkan masalah tertentu b. Tujuan & Fungsi Tujuan Fungsi Kembali Mencapai tujuan khususnya tertentu Menambah pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan tentang satu pokok masalah tertentu Membina kemampuan menulis ilmiah bagi penulisnya Membina kemampuan berfikir ilmiah bagi penulisnya. Fungsi pendidikan, untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi penulisnya, Fungsi penelitian, sarana bagi penulisnya dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan, Fungsi fungsional, alat pengembangan ilmu pengetahuan dalam satu disiplin ilmu tertentu.

Scene 18 (13m 44s)

[Audio] 6. Mengutamakan kalimat pasif 1. Baku c. Kaidah Kebahasaan Kembali 2. Denotatif 3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan perasaan 4. Kohesif 5. Koheren 7. Konsisten 8. Logis 9. Efektif 10. Kuantitatif 11. Terhidar dari kesalahan umum bahasa Indonesia. Puspandari (2007).

Scene 19 (14m 43s)

[Audio] Jenis teks nonfiksi yang berisi tentang tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan pedoman kehidupan manusia masa sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan datang. 4. TEKS NARASI SEJARAH https://www.pinterest.com/pin/136163588711889727/ Kembali a. Struktur b. Fungsi c. Kaidah Kebahasaan.

Scene 20 (15m 20s)

[Audio] Bagian awal, permulaan atau pengenalan yang letaknya diawal dari suatu isi teks narasi sejarah. Orientasi Urutan-urutan rekaman peristiwa yang disusun secara kronologis. Urutan Peristiwa Bagian dalam teks narasi sejarah yang umumnya berisikan simpulan, penilaian, pendapat, komentar, ataupun opini oleh penulis mengenai peristiwa sejarah yang diceritakan di dalam teks. Reorientasi 1. 2. 3. a. Struktur Kembali.

Scene 21 (16m 6s)

[Audio] Kejadian dalam arti kenyataan yang luas yang mencakup segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan umat manusia serta lingkungannya. Rekaman Peristiwa Cerita atau narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia tentang kejadian atau peristiwa pada waktu yang lalu. Kisah Susunan pengetahuan (a body of knowledge) tentang cerita mengenai peristiwa yang benar -benar terjadi dalam masyarakat manusia pada masa yang lampau secara sistematis dan metodis. Ilmu Pengetahuan 2 3 1 Kembali b. Fungsi.

Scene 22 (16m 59s)

[Audio] c. Kaidah Kebahasaan Kembali 1. Penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau. 2. Menggunakan kata-kata yang bermakna tindakan atau perbuatan. 3. Menggunakan fungsi keterangan tempat dan waktu. (Berkaitan dengan Teks naratif = latar, penokohan dan alur). 4. Menggunakan konjungsi temporal (berdasarkan urutan waktu), yaitu kemudian, lau, dan sesudah. 5. Menggunakan konjungsi kausalitas, yaitu karena, sebab, karena itu, oleh karena itu..

Scene 23 (17m 52s)

[Audio] • Informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu (Finoza, 2009). • Secarik kertas atau lebih yang berisi percakapan (bahan komunikasi) yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas nama pribadi maupun Organisasi, lembaga, atau instansi (Suryani, dkk. 2015). • Sebuah alat untuk berkomunikasi secara tertulis dengan menggunakan persyaratan khusus yang khas sesuai dengan aturan surat-menyurat. 5. SURAT Kembali a. Struktur b. Fungsi c. Kaidah Kebahasaan.

Scene 24 (18m 45s)

[Audio] Kembali a. Struktur 1. Kop surat, terdiri logo instansi/lembaga, nama instansi/lembaga yang ditulis menggunakan huruf kapital, alamat instansi/lembaga yang ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil sesuai EBI, nomor telepon instansi/lembaga, dan email instansi/lembaga. 2. Nomor surat, memudahkan untuk mengetahui urutan serta jumlah surat yang dikeluarkan dalam satu bulan. 3. Tanggal surat, sebagai informasi waktu dibuatnya surat tersebut. penulisannya di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat. 4. Lampiran atau perihal, dokumen pendukung dari surat resmi yang telah dibuat. 5. Salam pembuka, ditulis menggunakan bahasa bahasa yang baku dan formal dengan bahasa yang sopan dan diakhiri dengan tanda koma (,). 6. Isi surat. memuat informasi utama surat tersebut. Informasi yang dimuat haruslah singkat, padat, jelas, baku, sesuai EBI 7. Salam penutup, bertujuan untuk menunjukan kesopanan dalam berkomunikasi melalui surat resmi 8. Tanda tangan pengirim surat 9. Tembusan, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan..

Scene 25 (20m 33s)

[Audio] b. Fungsi Kembali 1. Alat komunikasi tulis 2. Tanda bukti tertulis 3. Alat pengingat 4. Pedoman untuk bertindak (Surat tugas) 5. Keterangan keamanan 6. Duta/wakil organisasi 7. Dokumentasi historis dari suatu kegiatan. Finoza (2009).

Scene 26 (21m 19s)

[Audio] Kembali c. Kaidah Kebahasaan 1. Surat harus disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar, diantaranya: 2. Menyusun letak bagian-bagian surat (bentuk) yang tepat sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan 4. Pemakaian kertas yang sesuai dengan ukuran, jenis, warna 3. Pengetikan yang tepat, jelas, bersih, dan rapi. 5. Isi surat harus dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit, sehingga 6. Penerima dapat memahami isinya dengan tepat dan tidak ragu-ragu 7. Pengirim memperoleh jawaban secara tepat apa yang dikehendakinya 8. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang benar/ baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik tentang ejaan, pemilihan kata, bentuk kata, mapupun kalimatnya. Bahasa yang diguanka juga harus efektif, logis, wajar, hemat, cermat, sopan, dan menarik. Soedjito dan Solchan (2004).

Scene 27 (22m 50s)

[Audio] Terima Kasih Oleh: Dwi Heryanto, M.Pd.. .