T eori P erkembangan. H umanistik. Disusun Oleh : Asiana Husnul Khatimah NIM : 213020218034 Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik Dosen Pengampu : Efriani S.Pd., M.Pd Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya.
Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan bagaimana psikolog sebelumnya tentang pikiran manusia . Walau tidak menyangkal sepenuhnya , namun Maslow memiliki gagasan tersebut untuk mengerti jalan pikir manusia ..
Interpretasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow adalah kebutuhan yang lebih mendasar yaitu fisiologis. Maslow menggunakannya sebagai memvisualisasi gagasan tersebut mengenai teori hirarki kebutuhan..
[Audio] Pada tingkat yang paling dasar, yaitu kebutuhan akan udara, makanan, minuman dan lain sebagainya . Ditandai dengan kekurangan sesuatu dalam tubuh manusia yang bersangkutan. Jika tidak terpenuhi maka dalam keadaan yang sangat estrim misalnya kelaparan membuat yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar relatif sudah tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman. Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan lain sebagainya. Karena dengan adanya kebutuhan ini maka manusia bisa membuat peraturan, perundang-undangan, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiunan dan sebagainya. Kalau terlalu lama dan tidak banyak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunia bisa terpengaruh dan pada giliran maupun perilakunya yang akan cenderung ke arah negatif. Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk dimiliki dan dicintai. Setiap manusia ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan ingin mencintai dan dicintai, kesetiakawanan, ingin mempunyai kelompoknya sendiri, punya "akar" dalam masyarakat. Setiap manusia membutuhkan bagian dalam sebuah keluarga, kampung, dan marga. Manusia yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan yang tidak sekolah dan bekerja akan merasa dirinya pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri manusia yang bersangkutan. Di sisi lain, jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan harga diri. Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Kedua, kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, yang dianggap penting dan diapresiasi dari orang lain. Manusia yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka yang akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan lain sebagainya..
Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik kepada kebutuhan , seperti rasa aman , cinta dan harga diri yang biasanya tidak di kaitkan dengan prinsip tersebut . Maslow menganggap kebutuhan defisit sebagai kebutuhan untuk bertahan . Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan tersebut sudah ada sejak lahir persis seperti dengan insting ..
Meta Kebutuhan & Patologi Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari : ~ Kebenaran ~ Tanpa susah payah ~ Kebaikan ~ Bermain ~ Keindahan ~ Mencukupi diri sendiri ~ Keseluruhan ~ Dikotomi-transedensi ~ Berkehidupan ~ Keunikan ~ Kesempurnaan ~ Keniscayaan ~ Penyelesaian ~ Keadilan ~ Keteraturan ~ Kesederhanaan.
DAFTAR PUSTAKA. Abraham H. Maslow. 1986. Farther Reaches of Human Nature . New York: Orbis Book. Hlm . 260-280, 299..
SEKIAN DAN. TERIMA KASIH.