Curriculum Implementation Model’s. * SEKOLAH PASCA SARJANA * UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.
Implementasi Kurikulum :. Proses mempraktekkan / menerapkan suatu gagasan , program, atau kumpulan kegiatan yang baru bagi orang-orang yang berusaha atau diharapkan untuk berubah.
Implementasi kurikulum :. Proses menerapkan rencana kurikulum (program) dalam bentuk pembelajaran , melibatkan interaksi siswa dengan guru dan dalam konteks persekolahan.
Implementasi Kurikulum. implementation is a short-term phenomenon that attempts to integrate the new curriculum into existing practice..
Model:. Barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya Kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan..
Orientasi posisi kurikulum. Posisi Transmisi Posisi Transaksi Posisi Transformasi.
Transmission position. Curriculum Student.
Transaction position. Curriculum Student.
Transformation position.
Curriculum Implementation Model’s:. Concern-Based Adoption Models (CBAM) The In n ovation Profile Model Trust Opening Realization Independence (TORI).
Transaction model. Concern-Based Adoption Models (CBAM) The In n ovation Profile Model.
KE-3 MODEL Miller & Seller MEMANDANG Implementasi Kurikulum :.
Menurut Allan C. Ornstein & Francis P. Hunkins Implementasi Kurikulum 4:.
j0297551. MODEL IMPLEMENTASI KURIKULUM MODEL LAIN.
Concern-Based Adoption Models. Hall and Loucks (1978).
Asumsi CBAM. Perubahan adalah suatu proses; perubahan bukan merupakan suatu kejadian yang terjadi ketika program baru diberikan kepada para guru; Proses perubahan merupakan pengalaman pr i badi; dan Implementasi kurikulum yang sukses adalah terjadinya perubahan dalam praktik (pembelajaran) di kelas yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Tingkat kepedulian terhadap perubahan. Awareness Management Refocusing Collaboration Consequence Personal Informational 6 5 4 3 2 1 0.
Tingkat kepedulian terhadap perubahan. Impact related Concern Personal Concern Task related Concern Stage 3 Stage 4-6 Unrelated Concern Stage 0-1 Stage 2.
Implementasi. process of reducing the gap between images and outcomes.
The Inovation Profile Model. Leithwood (1982). Model ini memungkinkan para guru dan pengembang kurikulum untuk mengembangkan suatu gambaran ( profile ), hambatan-hambatan dalam melakukan perubahan, serta berupaya untuk mengatasi hambatan tersebut. Deskriptif dan memberikan strategi-strategi baru bagi guru untuk mengatasi hambatan dalam implementasi.
Asumsi Innovation Profile Model. Implementasi merupakan suatu proses adaptasi timbal balik; pengembang kurikulum guru di kelas Para guru tidak memiliki kesiapan yang sama untuk menggunakan program baru termasuk dalam implementasi kurikulum. Tahapan dan hambatan dalam suatu pembaharuan sangat perlu diidentifikasi.
Model Leithwood. Identify the goals to be accomplished by implementing the innovation Identify relevant differences between practices suggested by the innovation and actua l practices Identify obstacles preventing the differences form being reduced Design & carry out procedures for overcoming lack of knowledge &skill Design & carry out procedures to restructure incentives & rewards Provides necessary materials & organizational arrangements Formative: assess the effectiveness of individual procedures in the application phase Sumative : assess achievement of goals the innovation (possible return to diagnostic phase) Diagnosis phase Aplication Evaluation.
Model Leithwood. 1. Mempelajari /mengidentifikasi tujan-tujuan inovasi sebagai bagian awal pelaksanaan inovasi 2. Mengidentifikasi perbedaan antara inovasi yang dikembangkan dengan praktek-praktek selama ini 3. Identifikasi hambatan-hambatan yang mungkin muncul yang dapat mengakibatkan terganggunya proses implementasi 4. Mendesain dan menyelenggarakan prosedur-prosedur guna mengatasi kekurangan/hambatan khususnya dalam pengetahuan, keterampilan pendidik 5. Mendesain dan melaksanakan prosedur-prosedur guna menata kembali struktur insentif dan penghargaan 6. Menyiapkan materi dan perangkat lain yang dibutuhkan dan melaksanakan inovasi 7. Formatif : Melakukan penilaian efektivitas setiap fase yang telah dilaksanakan pendidik 8. Sumatif : Menilai tingkat pencapaian tujuan-tujuan inovasi (umpan-balik ke fase diagnostic).
Trust Opening Realization Independence (TORI). Gibb’s (1978).
Asumsi model TORI. Trust ( kepercayaan) Opening (menemukan dan membuka diri) Realization (menemukan dan menciptakan ritme) Interdependence (hidup bersama dalam masyarakat dan saling tergantung).
Basic assumption of the TORI model:. Discovering and creating who I am, tunning into my own uniqueness, being aware of my own essence, trusting me- being who I am Discovering and creating ways of openingand revealing myself to myself and to others, disclosing my essence, discovering yours, communing with you- showing me. Discovering and creating my own path, flows and rythm, creating my emerging and organizing nature, and becoming, actualizing, or realizing this nature- doing what I want Discovering and creating you our interbeing, the ways we can live together in interdepending community, in freedom and intimacy- being with you.
Aplikasi model TORI. Pengembang kurikulum (PK) memfokuskan diri pada perkembangan pribadi dan organisasi; PK dan para guru menidentifikasi dimana mereka berada dalam skala kelas, sekolah atau sistem lain Menerapkan panduan TORI untuk meningkatkan kualitas lingkungan..
Guidelines for facilitating growth to higher levels of enviromental quality.
The development of enviromental quality. Punitive Autocratic Benelovent Advisory Participative Emergent Organic Holistic Transcedent Cosmis.
Penutup. Setiap inovasi akan mempunyai satu dampak unik pada sekolah Penggunaan satu model implementasi untuk semua perubahan dalam sekolah adalah tidak praktis Orang tua dan komunitas bisa memainkan satu bagian penting di implementasi suatu perubahan dalam sekolah..
Bagan Ringkasan. Transaction Models Transformation Models Hall-Loucks – Levels of Use Leithwood – Innovations Profile Gibb – Enviromental-Quality Scale Nonuse Orientation Preparation Mechanical use Diagnose Phase Identify goals Identify gaps between practices and a new program Identify obstacle Punitive Autocratic Benelovent Advisory 4a Routine use 4b Refinement 5 Integration 6 Renewal Application Design procedures to overcome obstacle Restructure incentives Provide materials and organizational arragements Participative Emergent Organic Holistic Evaluation Assess procedures used in application phase Summative evaluation Trancedent Cosmic.
applause. T e r i m a K a s i h . . . !. 32. Anggota Kelompok : Ali Muhtadi / 0706268 Bachtiar S. Bachri / 0707322 Dian Ekawati / 0706391 Juhanaini / 0706804 Kashardi /0706110 Rosane Medriati / 0706111.